BELITUNG TIMUR, Lintasbabel.iNews.id - Setelah sempat gegerkan masyarakat pulau Belitung, dua pelaku percobaan pencurian ATM salah satu Bank BUMN di Kelapa Kampit, berhasil diringkus oleh Tim Panah Polres Belitung Timur.
ATM milik bank BUMN unit Beltim dibobol orang tak dikenal. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Suharli.
Sempat ada drama penangkapan di tempat tinggal pelaku wanita yang berlokasi di Desa Aik Saga, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung. Dimana pihak kepolisian diteriaki maling oleh pelaku.
TIM Panah Polres Belitung Timur kemudian melakukan interogasi, dan pelaku akhirnya mengaku bahwa memang benar mereka berdua yang sudah melakukan tindak pidana tersebut.
Tak cukup hanya itu, DVR CCTV juga dibuang pelaku ke sungai, sehingga Satreskrim Polres Belitung Timur harus menyelam mengambil barang bukti tersebut.
Kapolres Belitung Timur, AKBP Arif Kurniatan, mengatakan pelaku pembobolan ATM milik Bank BUMN di Kelapa Kampit itu, ternyata sudah berulang kali melakukan percobaan pencurian ATM di berbagai daerah selain di Pulau Belitung, diantaranya di Jambi dan Kota Pangkalpinang.
Satreskrim Polres Beltim melakukan olah TKP di ATM Kelapa Kampit. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Suharli.
Pelaku berjumlah dua orang dan merupakan sepasang kekasih, berinisial HD (31) dan SS (25).
"Pelaku lelaki berinisial HD merupakan mantan vendor di Bank BUMN, sehingga mengetahui tentang seluk beluk dan detail terkait operasional ATM bank tersebut," ujar AKBP Arif, Kamis (9/11/2023).
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Arif menjelaskan mereka melakukan aksi tersebut untuk membayar utang dari kasus mereka sebelumnya bersama bank tersebut.
Pelaku juga diketahui pernah menggelapkan dana saat mereka menjadi vendor di bank tersebut sebesar Rp400 juta.
"Mereka melakukan tindak kriminal itu, alasanya untuk melunasi utang," ujarnya
AKBP Arif juga menyampaikan saat melakukan aksinya, keadaan mesin ATM baru saja diisi sehari sebelumnya, dengan total isian Rp800 juta. Tapi mereka tidak berhasil membobol ATM tersebut sehingga hanya merusak mesin dan bangunan ATM.
Editor : Muri Setiawan