Menurut BPS beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2021– September 2021, adalah Pandemi Covid-19 yang berkelanjutan berdampak pada perubahan perilaku serta aktivitas ekonomi penduduk sehingga mempengaruhi angka kemiskinan.
Selain itu, kondisi perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan III-2021 membaik dibandingkan triwulan III-2020. Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021 terhadap triwulan III-2020 tumbuh sebesar 6,11 persen (y-on-y).
Selama periode Maret 2021–September 2021, angka inflasi umum tercatat sebesar 1,12 persen.
"Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2021 sebesar 5,03 persen, turun 0,22 poin persen dibanding TPT Agustus 2020 sebesar 5,25 persen. Terdapat 68.953 orang (6,15 persen penduduk usia kerja) yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (7,28 ribu orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (2,74 ribu orang), sementara tidak bekerja karena COVID-19 (7,32 ribu orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (51,62 ribu orang)," tulis BPS.
Faktor selanjutnya, adalah pada Agustus 2021, persentase pekerja setengah penganggur sebesar 6,06 persen. Terjadi penurunan sebesar 1,06 persen poin dibandingkan Februari 2021 yang sebesar 7,12 persen. namun angka ini meningkat jika dibandingkan Februari 2020 yang sebesar 6,34 persen.
Editor : Muri Setiawan