Selain itu, di Sekuntum Melati juga diajarkan berbagai macam ketrampilan, salahsatunya adalah pengetahuan tentang pola asuh keluarga, termasuk penyiapan makanan bergizi, sehat dan berimbang bagi keluarga. Diharapkan, Sekuntum Melati ikut andil dalam pengentasan stunting dan kemiskinan.
Semua upaya itu dilakukan agar stunting ini dapat dihentikan. Sehingga pada tahun 2045, Indonesia benar-benar mencapai Indonesia Emas, yang memiliki Indeks Pembangunan Manusia (human capital index) tinggi dan anak-anak bangsa menjadi produktif serta mempunyai daya saing.
Tetapi kalau kita hanya berdiam diri, dan kondisi ini dibiarkan, maka 15 tahun kemudian generasi yang sekarang, balita ini hanya bisa mampu mengekspresikan potensinya sebanyak 59 persen.
Bagaimana kita bisa bersaing, dan berbicara industri 4.0 atau 5.0, kalau kapasitas sumber daya manusia kita hanya 59 persen dari kondisi normal? (***)
Artikel ini ditulis oleh Melati Erzaldi, Founder Sekuntum Melati.
Editor : Muri Setiawan