Kejadian serupa hampir menimpa seorang petani bernama Arif Rahman Hakim. Dia mengaku hampir menjadi korban pemerasan karena tidak memberikan uang yang diminta oleh oknum wartawan saat mendatangi kebun miliknya.
"Pertama mereka foto kebun, terus dinaikkan berita dan meminta uang. Kita tidak kasih, tapi beritanya naik terus. Kejadian itu dari 2019, lebih dari sekali," kata Arif Rahman Hakim.
Arif berharap, melalui aksi unjuk rasa ini, kedepannya ada pembenahan yang dilakukan oleh pihak terkait untuk memulihkan nama baik pers di Babar.
"Harapannya pers ini berbenah, karena wartawan abal-abal itu mencederai profesi jurnalis yang profesional. Tinggal tanggung jawab pihak berwenang pers untuk menindaklanjuti mereka," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan