4. Polimer Berdasarkan Gaya Molekul
Berdasarkan gaya molekulnya, polimer dibedakan menjadi Elastomer, Serat, Polimer Termoplastik, dan Polimer Termoseting.
Dalam Elastomer, rantai polimer disatukan oleh gaya intermolekul yang lemah. Gaya yang lemah memungkinkan polimer untuk diregangkan. Rantai polimer memiliki beberapa ikatan silang yang membantu polimer untuk kembali ke bentuk aslinya. Contoh: Buna-S, Buna-N, Neoprena.
Pada Serat, rantai polimer disatukan oleh gaya antermolekul yang kuat ( ikatan hidrogen atau interaksi dipol-dipol). Gaya yang kuat memberikan sifat kristal. Serat berbentuk seperti benang dengan kekuatan tarik tinggi dan modulus tinggi. Contoh: Poliamida (nilon 66) dan Poliester (terilen).
Sedangkan Polimer Termoplastik memiliki rantai polimer linear atau sedikit bercabang. Gaya tarik antarmolekul bersifat intermediet antara elastomer dan serat. Polimer Termoplastik dapat dilunakkan berulang kali pada pemanasan dan mengeras pada pendinginan dengan sedikit perubahan sifat. Polimer jenis ini dapat dibentu menjadi bentuk yang diinginkan. Contoh: Polietena, Polistirena, Poliviniklorida dan lain-lain.
Karena Termoplastik tidak memiliki ikatan silang, gaya antarmolekul yang ada diantara rantai polimer mudah dirusak oleh pemanasan. Oleh karena itu, mereka dapat dibentuk menjadi bentuk yang diinginkan.
Polimer Termoseting adalah rantai polimer yang memiliki ikatan silang atau sangat bercabang. Rantai polimer mengalami perluasan ikatan silang pada pemansan dalam cetakan. Polimer termoset menjalani perubahan permanen pada pemanasan. Polimer termoseting tidak dapat digunakan kembali seperti polimer termoplastik. Contoh: Bakelit, Resin, Urea-formaldehida dan lain-lain.
Editor : Muri Setiawan