Reaksi Polimerisasi
Reaksi Polimerisasi terdiri dari 2 jenis, yakni Polimerisasi Adisi dan Polimerisasi Kondensasi.
Polimerisasi Adisi
Pada Polimerisasi Adisi monomer bergabung tanpa eliminasi molekul produk apapun. Monomer adalah senyawa tak jenuh dan turunannya. Monomer ditambahkan ke rantai yang menghasilkan peningkatan panjang rantai.
Polimer Adisi umumnya tidak reaktif secara kimia. Hal ini disebabkan ikatan C-C dan C-H yang sangat kuat. Karena itu, sangat sulit untuk mendaur ulang polimer adisi. Atau dengan kata lain, polimer adisi tidak dapat terurai.
Polimerisasi Adisi terjadi lewat dua mekanisme, yaitu mekanisme radikal bebas dan mekanisme ionik. Namun demikian, mekanisme radikal bebas lebih sering dijumpai. Senyawa tak jenuh dan turunannya mengikuti mekanisme radikal bebas. Untuk menghasilkan radikal bebas, dibutuhkan inisiator. Dalam hal ini termasuk benzoil peroksida dan butil peroksida tersier.
Polimerisasi adisi radikal bebas: Senyawa tidak jenuh dan turunannya berpolimerisasi dengan metode ini. Ini terjadi pada inisiator pembangkit radikal bebas seperti benzil peroksida, butil peroksida tersier, dll. Polimerisasi melibatkan langkah-langkah berikut:
-Inisiasi rantai: Peroksida organik mengalami fisi homolitik untuk membentuk radikal bebas yang bertindak sebagai inisiator. Inisiator menambah ikatan rangkap pada karbon-karbon untuk membentuk radikal bebas baru.
-Propagasi rantai: Radikal bebas menambah ikatan ganda monomer untuk dapat membentuk radikal bebas yang lebih besar. Proses ini berlanjut sampai radikal tersebut hancur
-Terminasi rantai: Rantai itu berakhir ketika dua radikal bebas bergabung.
Editor : Muri Setiawan