JAKARTA, Lintasbabel.iNews.id - Inilah 6 artis lawas yang dulu dijuluki Ratu Sinetron. Tampang para artis lawas berikut ini, kerap hilir mudik di layar kaca pada eranya dulu. Paras yang cantik ditambah jago memainkan peran, membuat mereka dijuluki sebagai Ratu Sinetron.
Atas gelar itu, mereka pun mendapat banyak sekali tawaran membintangi sinetron.
Siapa saja artis yang dijuluki Ratu Sinetron itu? Dan seperti apa informasi terbaru kehidupan mereka saat ini?
Anda dapat menemukan jawabannya di dalam artikel ini, seperti yang telah kami rangkum dari berbagai sumber, tentunya.
6 Artis Lawas yang Dijuluki Ratu Sinetron:
1. Maudy Koesnaedi
Maudy cukup terkenal dengan karakternya sebagai Zaenab di sinetron Si Doel Anak Sekolahan pada tahun 1993 hingga 7 season atau musim. Sinetron lain yang dibintanginya seperti Balada Dangdut, Getar Dawai Hati, Jangan Ucapkan Cinta, Janji Hati, Camelia, Cinta Berkalang Noda, Si Doel Anak Gedongan, Maha Kasih, Mimpi Metropolitan, Para Pencari Tuhan Jilid 15.
2. Paramitha Rusady
Artis lawas yang dulu dijuluki ratu sinetron di urutan pertama, ada Paramitha Rusady. Pemilik nama lengkap Paramitha Devy Rusady ini merupakan seorang penyanyi sekaligus pemeran yang banyak menerima penghargaan,termasuk nominasi untuk lima Piala Citra Festival Film Indonesia.
Mitha kecil diketahui memang sudah ikut berperan sebagai Pinkan cilik di usia enam tahun, dalam sebuah film dokumenter Di Bawah Nyiur Melambai. Dia lalu banyak membintangi sinetron Indonesia.
Adapun deretan sinetron yang pernah dibintanginya antara lain None (1993), Hati Seluas Samudera (1994), Symphoni Dua Hati (1995), Halimun (1996), Janjiku (1997), Jangan Rebut Suamiku (1998), Permataku (1999), Wajah Penuh Cinta (2000), Maha Pengasih (2001), Istri Kedua (2007), Fitri (2019).
3. Tia Ivanka
Sinetron yang dibintanginya yakni New Pondok Indah (1997), Darah dan Cinta, Istri Istri, Opera Sabun Mandi (1998), Hari Berganti Hari, Tuyul dan Mbak Yul (1999), Pani Manusia Millenium (1999-2001), Kehormatan (2000-2001), Air Mata Cinta (2009), Arti Sahabat Musim Kedua (2011), Yusra dan Yumna (2012), Jodohku (2013).
Tak pernah tampil lagi di layar kaca, Tia Ivanka kini fokus untuk merawat kedua anaknya, yaitu Maikah dan Ammar.
4. Tamara Bleszynski
Paras cantik Tamara yang berdarah Polandia ini tampaknya banyak memikat hati sutradara, ditambah kemahirannya dalam berakting. Akhirnya dia pun terjun ke dunia akting dan banyak bermain sinetron.
Sinetron yang pernah dibintanginya ini seperti Shangrilla (1996), Ankku Terlahir Kembali (1996-1997), Perjalanan (1997), Doa Membawa Berkah (2000-2001), Wah Cantiknya (2001-2002), Bunga (2007), Surga Untukmu (2010), Anugerah (2011-2012), Mimo Ketemu Poscha (2012).
5. Inneke Koesherawati
Inneke Koesherawati memulai karirnya dengan menjadi seorang model dan meraih penghargaan juara berbakat pada pemilihan Gadis Sampul tahun 1990.
Inneke banyak membintangi sinetron Indonesia mulai dari tahun 1993-2016. Bahkan, Inneke sempat menerima penghargaan Panasonic Awards 2006 dengan kategori Aktris Tervaforit.
Beberapa sinetron yang pernah dibintangi antara lain Prita…Prita…Prita (1993), Micaela (1994), Mutiara Cinta (1995), Jalan Kehidupan (1996), Saat Aku Mencintaimu (1997), Sebening Air Mata (1999), Setangkai bunga Mawar (1999), Jangan Ada Dusta (2001), Jalan Lain Ke Sana (2002), Ojo Dumeh (2003), Rama dan Ramona (2010), Para Pencari Tuhan (2016).
6. Devi Permatasari
Namanya mulai dikenal setelah mengambil peran di sinetron Tirai Sutra (1996).
Berikut ini adalah deretan dari sinetron yang pernah dibintangi oleh wanita kelahiran 1973, di antaranya Singgasana Brama Kumbara, Joni Gila, Harkat Wanita, Sebuah Permintaan, Saras 008, Bukan Cinta Sesaat, Suami, Istri & Dia, Permata Hati, Jangan Pisahkan Aku, Hidayah, Pria Rumah Tangga, hingga Love Story The Series.
Nah, itulah tadi deretan artis lawas yang dulu dijuluki Ratu Sinetron, dengan sedikit informasi terbaru kehidupan mereka saat ini.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 6 Artis Lawas yang Dulu Dijuluki Ratu Sinetron, Nomor 2 Berawal dari Model Termahal Kini Fokus Berbisnis "
Editor : Muri Setiawan