Tak dapat dipungkiri diskriminasi yang terjadi ini lama kelamaan akan membabat habis keterampilan dan bakat yang dimiliki perempuan, peran gender yang lama kelamaan membuat perempuan seakan-akan menjadi peran kedua setelah lelaki, membuat perempuan terkesan lemah dan tak berdaya karena tidak memiliki power dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
Dilihat dari perkembangan globalisasi dapat meningkatkan marginalisasi atau sebagai proses penyingkiran perempuan dalam pekerjaan. Dapat dilihat dari berkembangnya teknologi canggih yang menyingkirkan tenaga kerja perempuan yang digantikan oleh mesin. Akibat yang ditimbulkan dari proses marginalisasi tersebut, adalah meningkatkan kemiskinan dan berkurangnya kesempatan kerja bagi perempuan.
Peran gender dalam masyarakat, ternyata juga dapat menyebabkan sub-ordinasi terhadap perempuan terutama dalam pekerjaan. Anggapan bahwa perempuan itu irasional atau emosional menjadikan perempuan tidak bisa tampil sebagai pemimpin, dan ini berakibat pada munculnya sikap yang menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah.
Secara umum, perempuan cenderung dipinggirkan pada pekerjaan yang upahnya rendah, tidak memiliki keamanan kerja dan beban kerja yang berat.
Stereotipe merupakan salah satu bentuk Ketidakadilan yang terjadi terhadap perempuan pada sektor pekerjaan. Stereotipe diartikan sebagai pelabelan atau penandaan terhadap suatu kelompok tertentu. Pada kenyataannya stereotipe selalu merugikan dan menimbulkan diskriminasi. Salah satu jenis stereotipe adalah yang bersumber dari pandangan gender. Misalnya, asumsi yang menjadi penandaan pernyataan bahwa perempuan harus bersolek, yang bertujuan untuk memancing perhatian lawan jenisnya sebagai suatu kebutuhan. Banyak kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang dikaitkan dengan stereotipe.
Editor : Muri Setiawan