get app
inews
Aa Read Next : Ungkap Penyebab Pasti Kematian, Polri Periksa 2 Jenazah Tragedi Kanjuruhan

Tayang di TV, Video Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Viral di China

Minggu, 02 Oktober 2022 | 18:35 WIB
header img
Video-video kerusuhan di Stadion Kanjuruhan viral di China. Foto: Antara

BEIJING, lintasbabel.id - Sebuah stasiun televisi China berbahasa Inggris CGTN serta CCTV menayangkan berita kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Potongan video kericuhan yang menewaskan setidaknya 129 orang suporter di TV itu viral di China. 

"Tragedi itu terjadi setelah pertandingan sepak bola antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya," kata penyiar berita di program CGTN, The World Today, Minggu (2/10/2022) pagi.

Saluran berita terpopuler China, CCTV 13, juga mengangkat laporan utama tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan.

"Polisi setempat sedang melakukan investigasi atas peristiwa tersebut," kata pembawa berita.

Tayangan tentang kerusuhan itu juga ditampilkan platform berbagi video singkat, Kuai Shou, menunjukkan peristiwa maut di Kanjuruhan. Video-video tersebut juga diposting beberapa media lokal berbahasa Mandarin, seperti Tianmu Xinwen, Hongxing Xinwen, Xibeiwang Kantai, dan Shichuan Guangcha.

"Yinni tiyuchang baoli shijian" yang berarti "Tragedi Kerusuhan di Stadion Indonesia", tertulis di video Tianmu Xinwen yang diunggah beberapa pengguna akun Kuai Shou. 

Media tersebut juga mengutip pernyataan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.

Hanya dalam hitungan beberapa jam setelah diunggah di Kuai Shou, video-video Stadion Kanjuruhan langsung viral di China.

Selain viral di China, kerusuhan tersebut juga menjadi perhatian media internasional. Kantor berita Inggris Reuters mengungkap laporan 'Indonesia police say 127 people killed after stampede at football match'.

Mengutip pernyataan Nico, Reuters melaporkan, 127 orang telah tewas dan 180 lainnya luka akibat terinjak-injak. Usai pertandingan, suporter Arema FC turun ke lapangan yang direspons polisi dengan menembakkan gas air mata yang memicu kepanikan suporter sehingga mereka keluar secara berdesakan ke pintu. 

Selanjutnya, kantor berita Amerika Serikat (AS) Associated Press (AP) mengangkat judul, '127 soccer fans, police, killed at Indonesia's soccer match'. Mengutip pernyataan Nico, kerusuhan menewaskan 125 suporter dan dua polisi, sebagian besar terinjak-injak. 

Sebanyak 34 orang meninggal di lokasi akibat terinjak-injak dan sesak napas dan sisanya di perjalanan ambulans serta di rumah sakit.

Media asal Inggris The Guardian mengangkat laporan 'More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesian football match'.

Mengutip pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, Guardian menyebut lebih dari 120 suporter tewas setelah kerusuhan dan kekerasan usai pertandingan. Suporter Arema FC turun ke lapangan setelah timnya dikalahkan Persebaya 2-3.

Selanjutnya surat kabar AS, The New York Times, mengangkat laporan 'Riots at Indonesian Soccer Match Leave Several Fans Dead'. Disebutkan, laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berlangsung di Stadion Kanjuruhan, di mana tim tuan rumah menderita kekalahan 2-3. 

Setelah itu puluhan yang kecewa suporter menyerbu lapangan. Petugas keamanan berusaha mengendalikan kerumunan dengan menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun. Para korban umumnya mengalami sesak napas.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut