PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung menyebutkan uang kertas tahun emisi 2022 dipastikan susah untuk dipalsukan. Selain itu, uang kertas terbaru ini sangat ramah bagi kalangan tunanetra.
Deputi Kepala BI Perwakilan Babel, Edi Josinar Purba mengatakan, terdapat tiga aspek perubahan pada uang kertas tahun emisi 2022 dari ukuran dan desain.
"Ada 3 aspek dirubah atau ditambah pada emisi baru, yang pertama unsur desain setiap pecahan bedanya 5 milimeter, kalau sebelumnya itu 2 milimeter dan juga ini untuk mempermudahkan saudara kita yang tunanetra agar cepat mengidentifikasi pecahan apa," kata Edi Josinar Purba, Selasa (30/8/2022).
Ia melanjutkan, perubahan kedua yaitu terdapat pecahan Rp.20.000 dan Rp.2.000 yang hampir mirip pada emisi yang lama, namun sekarang sudah dirubah.
"Selanjutnya itu benang pengaman, dulunya benang pengaman itu ada di kiri dan di tengah, sekarang udah seragam," tuturnya.
Selain itu, perubahan yang terkait dengan Rectoverso yang diisukan mirip dengan palu arit sekarang sudah terjadi perubahan.
"Sekaramg lebih mudah medeteksi uang asli atau palsu, kedua benang pengaman pecahan Rp.100.000 dan Rp.50.000 itu dulu sudah bisa dimanipulasi, kalau sekarang benang pengaman ada hologramnya yang bisa bergerak itu paling susah dipalsukan, sudah sempurna," ujarnya.
Menurutnya yang paling penting terkait dengan kualitas uangnya, untuk emisi uang kertas 2022, dia mengklaim pewarnaan menggunakan teknik khusus sehingga berbentuk agak keras.
"Menggunakan teknik khusus biar gak cepet lusuh, jadi bentuk agak keras, jadi masa edar lebih lama 3 bulan sampai 6 bulan keatas," tuturnya.
Diketahui, uang kertas tahun emisi 2022 hadir dengan pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000 dan Rp1.000.
Editor : Muri Setiawan