Dikutip dari buku Teks Anekdot, karya Millah Af’idah dan Silvia Sri, berikut contoh teks anekdot sindiran politik:
Kursi yang Membuat Lupa
Di suatu siang, ada dua anak-anak yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.
Bagus : “Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”
Anton : “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang akan lupa.”
Bagus : (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”
Anton : “Hmm… kursi apa, ya?”
Bagus : “Jawabannya adalah kursi DPR!”
Anton : “Lho, kok begitu?”
Bagus : “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janinya.”
Anton :”Oh iya, betul juga.”
Bebas Hukuman
Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan dengan satu di antara muridnya.
Murid: “Bu, ibu guru tanya, Bu!”
Ibu Guru: “Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Ndi?”
Murid: “Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukan?”
Ibu Guru: “Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Ndi.”
Murid: “Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR.”
Ibu Guru: “Oohhh.. Dasar bocah!”
Itulah contoh teks anekdot sindiran beserta dengan struktur, kaidah, dan tujuan teks anekdot. Semoga artikel ini bisa kamu jadikan sebagai referensi belajar kamu ya. Selamat mencoba membuat teks anekdot sindiran!
Editor : Muri Setiawan