Proses pembuatan Kain Cual yang memakan waktu lama, juga sangat berpengaruh dengan kultur SDM yang ada di Bangka sehingga minat dari para pekerja Kain Cual lokal masih rendah.
"Masyarakat Bangka para pekerja di Bangka mudah bosen, sedangkan satu Kain Cual saja membutuhkan waktu satu bulan untuk pengerjaan. Biasanya kalau SDM dari Bangka mereka kurang sabar, dan akhirnya bosan. Kalau kami datangkan dari luar daerah Bangka mereka lebih sabar dalam pengerjaan Kain Cual ini," katanya.
Ia sangat menyayangkan kecilnya minat masyarakat Bangka untuk menjadi pengrajin dan pekerja Kain Cual yang mana sangat berpotensi dalam segi perekonomian.
"Sayang kalau kita tidak memanfaatkan potensi dari daerah kita ini, karena ini sangat menjanjikan jika kita lakoni, kemarin juga banyak anak - anak mahasiswa bikin masker dari kain cual mereka kombinasi dengan harum dari pohon pelawan, dan itu laku dijual," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan