PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Kain Cual sebagai kain khas dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) semakin dilirik masyarakat luar daerah Pulau Babel. Salah satu pengrajin Cual Babel, Isnawati Hadi atau yang lebih dikenal dengan Ishadi Kain Cual, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih terkendala sumber daya manusia yang ada di Pulau Bangka.
"Alhamdulillah sudah ratusan yang pesan, sejak dipakai oleh RI 1 banyak pesanan yang datang, tapi kami masih terkendala SDM," ucapnya, Jumat (19/8/2022).
Ia mengatakan, permintaan Kain Cual saat ini berbanding terbalik dengan kemampuan SDM yang dimiliki oleh Babel sehingga para pengusaha dan pengrajin Cual harus mendatangkan SDM dari luar provinsi.
"Seperti sekarang ratusan pcs yang dipesan kami harus mendatangkan SDM dari luar Pulau Bangka karena dari SDM yang ada di Bangka ini belum bisa memenuhi kebutuhan SDM kami," ucapnya.
Proses pembuatan Kain Cual yang memakan waktu lama, juga sangat berpengaruh dengan kultur SDM yang ada di Bangka sehingga minat dari para pekerja Kain Cual lokal masih rendah.
"Masyarakat Bangka para pekerja di Bangka mudah bosen, sedangkan satu Kain Cual saja membutuhkan waktu satu bulan untuk pengerjaan. Biasanya kalau SDM dari Bangka mereka kurang sabar, dan akhirnya bosan. Kalau kami datangkan dari luar daerah Bangka mereka lebih sabar dalam pengerjaan Kain Cual ini," katanya.
Ia sangat menyayangkan kecilnya minat masyarakat Bangka untuk menjadi pengrajin dan pekerja Kain Cual yang mana sangat berpotensi dalam segi perekonomian.
"Sayang kalau kita tidak memanfaatkan potensi dari daerah kita ini, karena ini sangat menjanjikan jika kita lakoni, kemarin juga banyak anak - anak mahasiswa bikin masker dari kain cual mereka kombinasi dengan harum dari pohon pelawan, dan itu laku dijual," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan