Untuk itu, ia meminta kepada para eksportir untuk memastikan jumlah barang yang akan diekspor, yang kemudian dikomunikasikan dengan operator untuk penyediaan kapal. Begitu pula dengan ketersediaan gudang.
"Bongkar muat hanya di jam kerja, kan sayang waktunya. Jangan sampai kapal menumpuk di sini hanya untuk parkir, solusinya harus ada kerja sama juga dari pihak darat yakni perusahaan gudang. Sehingga, jika sinergi ini terjadi akan ada kemudahan-kemudahan yang akan didapatkan pelaku usaha di Belitung," ujarnya.
"Dengan terkonsolidasinya ini, saya yakin terjadi efisiensi. Dengan lancarnya aktivitas disini, akan berimbas pada penurunan harga komoditi kita yang masuk ke Belitung. Jadi antara eksportir, operator kapal, dan penyedia gudang bisa bersepakat segera," tambahnya.
Sementara itu, Kepala PT Pelindo Tanjungpandan Hambar Wiyadi menyambut baik sidak yang dilakukan Gubernur Erzaldi. Dengan begitu pihaknya dapat menjelaskan berbagai kendala yang membuat aktivitas ekspor dari Pelabuhan Tanjungpandan menjadi terhambat.
"Kami sudah melakukan pengajuan ke KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), dan sudah ada 2 orang tim dari KLH untuk mengecek fisik, termasuk untuk pengerukan alur. Mereka meminta sekaligus perencanaan pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang. Roadmap juga sudah kita buatkan," katanya.
Editor : Muri Setiawan