PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan dibandingkan nabi dan rasul lainnya. Diantara keistimewaan Nabi Muhammad, adalah mewariskan kitab suci Al Quran, yang hingga kini masih menjadi pedoman hidup manusia, khususnya umat muslim.
Bukan hanya Al Quran, Nabi Muhammad juga memiliki mukjizat lain semasa hidupnya, diantaranya mampu membelah bulan atas izin Allah SWT. Tentu mukjizat ini di luar kemampuan manusia biasa. Selain membelah bulan, ada 6 Mukjizat lainnya yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad.
Berikut 6 Mukjizat Nabi Muhammad SAW yang dikutip dari onepathnetwork.
1. Membelah Bulan
Ketika orang-orang kafir menantang Nabi untuk melakukan mukjizat. Dia menunjuk ke bulan dan atas kehendak Allah, bulan itu terbagi menjadi dua.
"Bahwa orang-orang Mekah meminta utusan Allah (ﷺ) untuk menunjukkan kepada mereka mukjizat, dan ia menunjukkan kepada mereka pemisahan bulan." (Sahih Al-Bukhari).
Meskipun orang-orang kafir melihat peristiwa ini terjadi tepat di depan mereka, tetapi masih tidak percaya dan menyebut Nabi sebagai seorang pesulap. Mukjizat ini merujuk pada perjalanan malam yang dilakukan Muhammad dengan malaikat Jibril Nabi Muhammad SAW pergi dari Mekah ke Yerusalem.
Dari sana dia naik ke langit untuk melakukan perjalanan bersama malaikat Jibril, pada saat dia kembali ke Mekah, itu masih dalam keadaan malam.
Nabi Muhammad SAW bersandar pada batang kering. Ketika para sahabat akhirnya membangunkan Nabi, Nabi mendengar suara yang menyerupai tangisan bayi unta. Dia pergi turun dari mimbar dan berjalan ke pohon untuk memeluknya.
“Nabi biasa berdiri di dekat batang pohon kurma (saat menyampaikan khotbah). Ketika mimbar diletakkan untuknya, kami mendengar batang itu menangis seperti unta betina yang sedang hamil sampai Nabi turun dari mimbar dan meletakkan tangannya di atasnya.” ( Sahih Al-Bukhari)
3. Air Mengalir dari Tangan
Pada hari Al-Hudaibiya (Perjanjian), orang-orang menjadi sangat haus. Setelah menyelesaikan wudhu, orang-orang bergegas menuju Nabi . Dia bertanya ada apa dengan mereka. Mereka menjawab bahwa tidak punya air untuk wudhu atau minum kecuali sepanci air kecil yang jelas tidak cukup untuk mereka.
Jadi, dia kemudian meletakkan tangannya ke dalam panci dan air mulai mengalir dari jari-jarinya seperti mata air. Semua orang minum dan melakukan wudhu hari itu.
4. Jamuan Pernikahan
Ketika Nabi menyelesaikan pernikahannya dengan Zaynab bint Jahsh, ibu Anas bin Malik Umm Sulaim membuat mereka them Hais ’(campuran kurma Madinah murni) hanya cukup untuk Nabi dan istrinya. Ketika Nabi menerima hidangan dari Anas bin Malik, dia menyuruhnya mengundang begitu banyak sahabat sehingga menyebutkan sekitar 300 sahabat diundang pada hari itu.
Dia memberi makan semua tamu sampai mereka penuh. Setelah mereka selesai Nabi menyuruh Anas bin Malik untuk mengambil piring. Saat dia mengambil piring, dia tidak bisa mengatakan apakah piring itu sama ketika mengirimkannya atau meningkatkan kapasitasnya.
5. Al-Quran
Meskipun mukjizat yang tercantum di atas luar biasa, hingga mukjizat terbesar Nabi, Al-Quran Suci. Tidak ada Muslim yang bisa tidak setuju bahwa wahyu terakhir dari Nabi Muhammad SAW adalah mukjizat terbesarnya yang tak terbantahkan.
Mukjizat Al-Qur'an dapat dibuktikan dari berbagai perspektif dari ketepatan historisnya, kesempurnaan hingga banyak nubuat yang secara akurat diramalkan.
Ini adalah buku yang diturunkan kepada umat manusia melalui Nabi yang akan tetap tidak berubah sampai akhir zaman.
Di atas semua itu, Al-Quran menghadirkan tantangan bagi umat manusia untuk menghasilkan kemiripan dengannya. Sebuah tantangan yang telah berlangsung lebih dari 14 abad tidak terbantahkan. Itulah sebabnya Alquran adalah mukjizat terbesar Nabi.
6. Mengobati Luka
Pada Perang Uhud, Rasulullah menyembuhkan mata Qatadah bin an-Nu'man azh-Zhafri. Padahal, biji matanya telah jatuh ke pipinya. Bahkan ada riwayat yang menyebutkan sudah ke tangannya. Sesudah sembuh, matanya menjadi lebih baik daripada semula. Hampir tidak bisa dibedakan dengan mata yang satunya.
7. Seekor Kambing dan Sekarung Gandum
Pada Perang Khandaq, Nabi Muhammad SAW memberi makan kaum Muslimin yang jumlahnya banyak sekali, yang hampir mencapai seribu orang, hanya dengan seekor anak kambing dan gandum di rumah.
Sebagaimana pada hari itu juga beliau memberikan makan mereka dengan beberapa butir kurma, yang jumlahnya sedikit, yang dibawa oleh anak perempuan Basyir.
Editor : Muri Setiawan