PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Belakangan ini ramai pembahasan soal polisi melarang pengendara motor memakai sandal jepit. Direktorat Lalu Lintas Polda Bangka Belitung (Babel) menegaskan jika prihal tersebut baru sebatas wacana.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kepulauan Babel, Kombes Pol Juang Andi Priyanto mengatakan, wacana itu masih pembahasan oleh Korlantas Polri.
Pihaknya, kata Juang, belum pernah melakukan penilangan atau penindakan masyarakat yang menggunakan sandal jepit saat mengendarai motor.
"Dari kami (Polda Babel) belum ada penilangan dan penindakan untuk pakai sandal jepit," kata Juang di Pangkalpinang, Minggu (19/6/2022).
Menurut Juang, mengenai larangan sandal jepit ini muncul karena dikhawatirkan menyebabkan fatalitas kecelakaan.
"Kami belum menyosialisasikan, itu hanya wacana yang ada, terus kami polisi sendiri mungkin saya dan anggota saya melaksanakannya lebih dulu, nanti baru ke masyarakat," ujarnya.
Isu ini muncul awalnya dari pernyataan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Firman Shantyabudi. Yakni pihaknya ingin mengimbau masyarakat untuk tidak lagi mengenakan sandal jepit saat mengendarai motor, demi alasan keselamatan.
Isu ini pun sontak menjadi sorotan dan perbincangan masyarakat khususnya di media sosial, tak terkecuali masyarakat Bangka Belitung.
Sebagian warga menyambut positif wacana tersebut. Sebab tujuannya untuk melindungi tingkat fatalitas dari kecelakaan.
"Kalau saya sih bagus - bagus saja itukan kepedulian pemerintah, polisi yang ingin melindungi masyarakat dan warganya. Namun sebaiknya ada sosialisasi dulu atau tinjauan dulu lah pada masyarakat, gimana nanti jangan - jangan kebijakan ini diprotes nanti dicabut lagi. Kesannya nanti pemerintah cucuk cabut kebijakan itu, bagusnya nanti disosialisasi dulu," kata salah satu pengendara roda dua, Muri.
Sementara bagi Dwi, jika nanti itu diberlakukan hanya akan mengekang masyarakat yang terbiasa dengan sandal jepit saat menggunakan kendaraan bermotor.
"Saya tidak setuju dengan wacana tersebut, karena masa orang kepasar sebentar sama mengantar anak sekolah harus pakai sepatu, kan kasihan juga sama masyarakat," ujar Dwi.
Editor : Haryanto