Suhu di Neptunus Berfluktuasi Secara Misterius, Ilmuan Dibuat Bingung

Dini Listiyani
Neptunus, seperti yang dilihat oleh Voyager 2 pada Agustus 1989. (NASA/JPL-Caltech/Kevin M. Gill)

JAKARTA, lintasbabel.id - Para ilmuan dibuat bingung, dengan fenomena perubahan suhu planet Neptunus yang begitu cepat.

Neptunus dianggap sebagai planet es karena letaknya yang terlalu jauh dari Matahari. Tapi sekarang penelitian baru yang diterbitkan dalam The Planetary Science Journal menunjukkan suhu normalnya sekitar -220 derajat celsius sebenarnya berfluktuasi secara liar selama dua dekade terakhir. 

"Perubahan ini tidak terduga," kata ilmuwan planet Michael Roman dari University of Leicester di Inggris.

"Karena kami telah mengamati Neptunus selama awal musim panas selatan, kami memperkirakan suhu perlahan-lahan tumbuh lebih hangat, bukan lebih dingin."

Mengumpulkan data suhu atmosfer yang dapat diandalkan untuk Neptunus bukanlah tugas termudah, mengingat seberapa jauh planet dingin ini terletak dari Bumi.

Menggunakan teleskop infrared berbasis darat, para ilmuwan melacak suhu atmosfer Neptunus selama periode 17 tahun. Temuan mereka mengungkapkan penurunan tak terduga dalam suhu global planet sebesar 8 derajat celsius antara 2003 hingga 2018. 

Terlebih lagi, periode pendinginan ini kemudian diikuti pemanasan dramatis kutub selatannya antara 2018 dan 2020 sebesar 11 derajat celsius, sebagaimana dikutip dari The Sun. 

"Perubahan ini tidak terduga. Karena kami telah mengamati Neptunus selama awal musim panas selatan, kami memperkirakan suhu perlahan-lahan tumbuh lebih hangat, bukan lebih dingin," kata peneliti pascadoctoral di Universitas Leicester Inggris Michael Roman. 

Layaknya Bumi, Neptunus mengalami musim saat mengorbit Matahari. Musim Neptunus bagaimanapun berlangsung sekitar 40 tahun. Artinya, belahan Bumi Selatan telah musim panas sejak 2005. 


(Michael Roman/NASA/JPL/Voyager-ISS/Justin Cowart)

Sebelum penelitian ini, perubahan suhu semacam ini dalam satu musim belum pernah diamati sebelumnya di Neptunus dan membingungkan para ilmuwan.

"Data kami mencakup kurang dari setengah musim Neptunus, jadi tidak ada yang mengharapkan untuk melihat perubahan besar dan cepat," kata rekan penulis studi Glenn Orton, seorang ilmuwan peneliti senior di Jet Propulsion Laboratory NASA.

Para ahli memiliki beberapa teori yang diusulkan untuk apa yang mungkin menyebabkan fluktuasi suhu. Menurut Roman, salah satu alasan yang mungkin adalah perubahan musiman Neptunus dalam kimia atmosfer, yang dapat mengubah seberapa efektif atmosfer mendingin.

"Saya pikir Neptunus itu sendiri sangat menarik bagi banyak dari kita karena kita masih tahu sedikit tentang itu," kata Roman.

"Ini semua mengarah pada gambaran yang lebih rumit tentang atmosfer Neptunus dan bagaimana perubahannya seiring waktu."

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network