Sebanyak 1.000 pohon kakao akan ditanam di tiga wilayah, yakni Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Bangka Selatan.
Satu pohon kakao diperkirakan mampu menyerap 25 kilogram karbon per tahun, sehingga total serapan dari kegiatan ini mencapai sekitar 25 ton CO₂e. Selain manfaat lingkungan, kakao juga memiliki nilai ekonomi karena dapat diolah menjadi cokelat bernilai jual tinggi yang memberi dampak kesejahteraan bagi petani lokal.
Sinergi Pemerintah dan BI Dorong Ekonomi Hijau
Plt. Kepala DLHK Babel, Deki Susanto, menyampaikan apresiasi atas inisiatif BI yang sejalan dengan upaya pemerintah daerah mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, sinergi antara regulator, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci untuk mencapai bumi yang lestari dan ekonomi yang berdaya.
"Melalui pengelolaan yang baik, kakao dapat menjadi sumber penghidupan baru bagi masyarakat Babel sekaligus memperkuat rantai nilai komoditas lokal,” tutur Deki.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait
