BELITUNG, lintasbabel.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Herman Suhadi, S.Sos, menghadiri dan mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Verifikasi tahap III Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Provinsi Kepulauan Babel, di ruang sidang Pemkab Belitung, Kamis (31/03/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Herman Suhadi mengatakan, bahwa keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan di Provinsi kepulauan Babel sudah cukup maksimal.
"DPRD Sebagai lembaga yang menerima aspirasi masyarakat, baik melalui Proposal, Reses untuk menjaring aspirasi masyarakat, kemudian dimasukkan kedalam SIPD, dan mengadakan pertemuan dengan OPD yang ada di Provinsi Bangka Belitung. Dalam hal ini Bappeda sebagai dapur yang mengelola itu," jelasnya.
Untuk diketahui, Provinsi Kepulauan Babel merupakan salah satu dari 10 provinsi yang masuk dalam penilaian tahap III PPD tahun 2022. Verifikasi penilaian tahap III ini dilakukan oleh Tim Penilai Pusat.
PPD 2022 merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada provinsi dan kabupaten/kota atas prestasi di bidang perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
Herman mencontohkan, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan terlihat ketika melakukan reses, dimana masyarakat menyampaikan aspirasi terkait di bidang pendidikan, pasalnya, hingga saat ini jumlah ruang belajar / sekolah tingkat SMA Negeri di Babel masih minim.
"Setiap PPDB banyak sekali para orangtua ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah Negeri. Namun, alokasi untuk masuk ke sekolah tersebut tidak terpenuhi. Masyarakat terlibat langsung mengusulkan itu bahkan ada masyarakat yang menghibahkan lahannya untuk membangun sekolah itu," kata legislator PDI-P tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah mengatakan, pembangunan di Provinsi Kepulauan Babel selalu mengedepankan harmonisasi perencanaan, baik tingkat Pusat, Provinsi dan juga Kabupaten/Kota.
"Sudah banyak pembangunan yang telah dilakukan, seperti pada pertanian dan perkebunan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan revitalisasi lahan kritis sehingga dapat memberikan fungsi dan nilai dengan menjadikan sebagai kawasan untuk ketahanan pangan," jelas Abdul Fatah.
Selain itu, katanya, di Sektor Pariwisata, Babel memiliki label sepuluh destinasi Wisata Prioritas, serta Kawasan Ekonomi Khusus di Tanjung Kelayang.
“Untuk itu kami menghadirkan formulasi yang kami namakan Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN), sekarang ini keinginan yang luar biasa, semua tahapan-tahapan, kami gabung dalam Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional,” terangnya.
Sementara Itu, Kepala Bappeda Bangka Belitung, Fery Insani menjelaskan, bahwa Provinsi Kepulauan Babel saat ini sedang bertransformasi menjadi daerah yang tidak hanya mengandalkan tambang. Pasalnya, Pulau Belitung merupakan salah satu daerah yang difokuskan menjadi daerah pariwisata.
"Inovasi yang dilakukan di Bukit Peramuan sangatlah unik dan dapat menjadi best practice bagi pengembangan pariwisata. Belitung dapat menjadi role model bagi daerah lain dalam mengembangkan pariwisata dan transformasi ekonomi," ujar Fery.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait