BELITUNG TIMUR, lintasbabel.id - Selasa (29/3/2022) siang, Weldi (41) hanya bisa berbaring di rumahnya yang terletak di Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), sembari menunggu proses pemulihannya.
Weldi harus menerima 135 jahitan ditubuhnya, setelah sebelumnya diserang oleh seekor buaya berukuran 4 meter.
Peristiwa nahas itu, terjadi pada Senin (28/3/2022) sore pukul 17.00 WIB, tepatnya di aliran anak sungai Sungkui. Saat itu, dia sedang mencari lokasi baru untuk menambang timah, tak jauh dari kediamannya.
Saat dikunjungi ke kediamannya, Weldi yang masih berbalut perban di kedua tangan dan kaki kirinya menceritakan kejadian yang hampir merenggut nyawanya itu.
Dia mengaku sempat melihat dua ekor buaya, karena kondisi air waktu itu sedang dangkal. Saat itu, dia bermaksud menyebarangkan anaknya ke seberang sungai.
"Sebelum turun nyeberang (sungai) sempat kepikiran kalau pun digigit buaya, saya pasrah. Akhirnya nyeberang, karena saya kira sudah pergi buayanya, tiba-tiba buaya langsung menangkap dua tangan," ujar Weldi sambil memperlihatkan kedua tangannya yang sudah diperban.
Weldi mengaku, buaya itu sempat menyeretnya ke aliran sungai yang dalam. Sekitar tiga kali dia dicelupkan ke dalam air oleh buaya berukuran 4 meter itu.
Hingga dia dapat bertumpu dengan satu kaki, dan mencoba bertahan. Karena dalam posisi tangan di dalam rahang buaya, Weldi lalu mencengkeram tenggorokan sang buaya hingga melepskan gigitannya.
Melihat kejadian ini, rekan korban yang ada disekitar lokasi berusaha menolong dengan cara menombak buaya tersebut.
"Akhirnya saya bisa menyelamatkan diri, saya berusaha tidak panik dan sadar," ucapnya.
Weldi kemudian dilarikan ke Puskesmas Mengkubang, Kecamatan Damar. Saat itu, korban mengaku tidak sadar kalau kaki sebelah kirinya mengalami luka robek cukup panjang, serta di bagian dadanya.
"Tidak sadar kalau kaki ini luka, juga sampai tulangnye kelihatan. Darah juga tidak banyak keluar, sampai puskesmas, turun dari motor saya juga masih bisa jalan sendiri ke dalam (Puskesmas)," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, Weldi mengaku tidak trauma, namun berharap jangan sampai kejadian serupa terulang lagi.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait