Ia juga menyebutkan, bahwa potongan sebesar Rp100.000,- ini sebenarnya sangat merugikan para petani, karena dengan uang segitu sudah bisa membeli racun atau segala sesuatunya.
Selain itu para petani juga lesu, dari pusat bantuannya segitu, tetapi sampai ke petani tidak sesuai atau di potong.
"Saya juga mendengar kabar bahwa kelompok lain juga ikut di potong. Sebenarnya para petani sangat terbantu dengan dana Oplah ini, tetapi dari pusatnya full sampai petani kok sudah di potong," katanya.
"Keluhan petani yang di potong ini bukan hanya saya, tetapi rata rata petani lain juga mengeluh dengan potongan ini," ucap dia.
Hal senada juga disampaikan oleh beberapa petani lainnya saat awak media melakukan penelusuran.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait