Pencapaian ini, dikatakannya, tidak terlepas dari komitmen kuat yang telah dilakukan seluruh elemen terkait pembangunan, dalam pengelolaan keuangan daerah.
Satu diantara program yang mendukung, seperti pelaksanaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang terintegrasi dari Kementerian Keuangan yang memungkinkan monitoring dan evaluasi secara real-time terhadap pelaksanaan anggaran di daerah dalam aspek perencanaan dan penganggaran.
"Kita telah melaksanakan sistem e-Planning dan e-Budgeting melalui Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIPD) yang terintegrasi. Sistem ini memastikan sinkronisasi antara perencanaan pembangunan dengan penganggaran. Sehingga setiap pembiayaan program yang dianggarkan benar-benar memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang ideal untuk mendukung pencapaian target pembangunan daerah," ujarnya.
Lebih lanjut, optimalisasi pendapatan daerah juga menjadi salah satu fokus utama Pemkab Bangka. Melalui inovasi dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah dan pemanfaatan teknologi informasi sehingga Pemkab Bangka berhasil meningkatkan penerimaan daerah.
Hal ini termasuk implementasi sistem pembayaran non-tunai untuk seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah (Pemda) dan pengembangan berbagai kanal pembayaran pajak dan retrribusi yang memudahkan masyarakat.
Kebijakan ini dilakukan dalam upaya mendekatkan pelayanan perpajakan dan retribusi daerah. Efisiensi belanja daerah dilakukan dengan penerapan prinsip smart spending dan value for money analysis.
Setiap pengeluaran daerah dianalisis secara mendalam untuk memastikan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. Pemkab Bangka juga telah melakukan penguatan monitoring keuangan secara berkala untuk memperkuat pencapaian target program dan kegiatan.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait