"Kepada pemerintah kami berharap dibantu izinnya agar kami dapat mengikuti even ini. Kami merasa sangat dirugikan kalau even ini tidak jadi, kami di sini ada ratusan UMKM dengan produk bermacam-macam," kata Fransisca.
Masalah yang dialami Yayasan AIPI Babel dan sejumlah UMKM ini, mendapat sorotan Ormas Barisan Relawan Cinta Tanah Air (Baretta) Kabupaten Bangka. Wakil Ketua Baretta Kabupaten, Indra Zuardi menilai, dalam hal ini pihak Pemkab Bangka terkesan pilih kasih dalam pemberian izin pemakaian ATK Sungailiat.
Padahal pihak penyelenggara dalam hal ini Yayasan AIPI Babel, telah mengikuti arahan Pemkab mulai diminta waktunya mundur dan hal lainnya.
"Nyatanya sampai hari ini Pemkab malah belum membaca surat permohonan itu. Kita pertanyakan apakah ini soal persaingan usaha atau pilih kasih. Harusnya fungsi pemerintah itu melayani seluruh masyarakat, baik dalam perizinan dan lainnya," kata Indra Zuardi yang didampingi Ketua HNSI Bangka, Lukman.
Kondisi ini dinilai merugikan pihak AIPI, dan selanjutnya pemerintah harus menjelaskan apa alasan tidak memberi izin kegiatan Mambo Menyala kepada Yayasan AIPI Babel.
Senada dengan Baretta Kabupaten Bangka, Ketua Lembaga Persatuan Pengawasan Sumber Alam Babel, Suhendro mengatakan pihaknya sudah mendengar keluhan dari AIPI dan pelaku UMKM.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait