BANGKA SELATAN, lintasbabel.id - Ahmad, Warga Desa Sadai Kecamatan Tukak Sadai Kabupaten Bangka Selatan, meminta pihak yang telah membabat lahan kebun sawit milik ayahnya Samsul di desa setempat, untuk Pembangunan tambak udang agar bertanggung jawab.
Pasalnya, lahan orang tuanya yang berprofesi sebagai petani seluas kurang lebih 2,5 hektar yang ditanam dengan Sawit sejumlah kurang lebih 200 batang itu, sudah dibabat menggunakan alat berat dan hanya tinggal beberapa batang sawit saja, tanpa seijin orang tuanya.
"Lahan orang tua kami yang ada tanaman sawit kurang lebih 200 batang dengan luas kurang lebih 2,5 hektar sudah digarap tanpa sepengetahuan orang tua kami. Saya minta yang menggarap lahan orang tua kami untuk bertanggung jawab dan mengganti rugi lahan orang tua kami itupun dengan nilai yang pantas," katanya didampingi orang tuanya Samsul, Senin (07/03/2022).
Pihaknya akan melaporkan permasalahan tersebut ke aparat penegak hukum, jika pihak yang menggarap tidak bertanggung jawab.
"Kami akan laporkan masalah ini ke aparat penegak hukum jika tidak ada yang bertanggung jawab," ucapnya.
Sementara itu, Ajis yang mengaku sebagai Humas PT. Toboali Cemerlang Makmur (TCM) mengakui, pihaknya yang telah menggarap lahan tersebut.
Menurut dia, pihak perusahaan sebelumnya sudah sempat berkomunikasi dengan pemilik lahan tersebut, namun pemilik lahan tidak mau menerima pembayaran.
"Lahan itu kan awalnya milik dua orang yang dibeli dari warga dulunya. Luas awalnya 3,5 hektar tapi dicukupin jadi 4 hektar. Yang satunya sudah oke dijual ke kami 2 hektar, tapi yang pak Samsul ini tidak mau, padahal sudah kami hitung 2 hektar, harusnya lahan dia kan cuma 1,5 hektar. Sudah dikasih duit dia tidak mau," jelasnya.
Ia mengakui bahwa lahan tersebut digarap untuk pembangunan tambak udang dan cold storage milik PT TCM.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait