Kegiatan konsolidasi kali ini menghadirkan 2 narasumber, yakni Pemimpin Redaksi MNC Trijaya Network, Gaib M Sigit dan Ketua AJI Kota Pangkalpinang, Barliyanto.
Gaib dalam paparannya menyinggung jika media saat ini berselancar di atas ombak pemilu dan pilkada. Dia membandingkan media massa (mainstream) dengan media sosial yang keduanya memberikan dampak sangat besar bagi demokrasi di Indonesia.
"Kehidupan dari media massa gelap, berbeda dengan media sosial (medsos) yang bisa menghidupi dirinya sendiri. Media mainstream melalui tahapan-tahapan yang harus menjunjung tinggi etika, kode etik, keberimbangan, dan memperhatikan dampak bagi lingkungan. Di sisi lain, media juga harus memikirkan bagaimana bisa hidup, baik itu dari iklan, kerjasama, dan lain sebagainya. Peran ini yang tidak ada di medsos, tidak ada kroscek terkait isu-isu politik, tapi para kandidat lebih percaya kepada medsos, dimana 70 persen anggaran kampanye dihabiskan untuk pada influencer dan youtuber," ujar Gaib.
Karena itu, dia berharap pemerintah daerah, dan penyelenggara pemilu memberikan perhatian serius kepada media massa.
"Seharusnya pemda, KPU, Bawaslu punya perhatian lebih kepada media. Karena tanggung jawab terbesar jurnalis adalah hati nuraninya, dan itu adalah tolak ukur independensi media. Tapi jika sudah dihadapkan dengan income yang minim, maka ini menjadi dilema tersendiri," katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait