EL SALVADOR, Lintasbabel.iNews.id - Presiden El Salvador, Nayib Armando Bukele Ortez disebut siap menaklukkan kelompok radikal Houthi yang beberapa bulan terakhir menebar teror bagi pelayaran internasional di kawasan Laut Merah, Timur Tengah. Nayib Bukele meminta 2 persyaratan berupa Resolusi PBB dan pembiayaan penuh untuk menaklukkan pemberontak Houthi.
Pemberontak Houthi yang tengah menguasai Yaman, masih terus melancarkan aksinya dengan menebar teror berupa serangan rudal ke kapal-kapal komersil yang melintasi perairan Laut Merah. Aksi ini diklaim sebagai dukungan terhadap Palestina yang tengah menghadapi agresi militer Israel pasca serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Meski upaya militer sudah dilakukan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat dan Inggris, ternyata belum juga mampu menghentikan niat Houthi untuk menyerang semua kapal yang melintas Laut Merah.
Menanggapi situasi ini, Nayib Bukele, Presiden El Salvador, sebuah negara di kawasan Amerika Tengah, menawarkan diri untuk bisa menaklukkan Houthi agar tidak lagi meneror pelayaran komersiil di Laut Merah.
Meski tidak spesifik menyebutkan langkah apa yang akan dilakukan, namun diperkirakan prososal Nayib Bukele ini berupa operasi militer tanpa ampun seperti yang dilakukannya untuk memberantas angka pembunuhan di El Salvador.
Tingginya kriminalitas berupa pembunuhan di negara yang memiliki luas 21 Km persegi ini, pada tahun 2018 mencapai angka 52 orang per 100.000 penduduk, berhasil diturunkan pemerintahan Nayib Bukele menjadi 2 orang per 100.000 penduduk pada tahun 2023.
Dikutip dari Visegrad24, Nayib Bukele sesumbar mampu menaklukkan pemberontak Houthi Yaman, namun meminta 2 persyaratan yaitu adanya mandat Internasional berupa Resolusi PBB dan pembiayaan penuh untuk operasi tersebut.
Tawaran ini terbilang cukup aneh, pasalnya Nayib Bukele memiliki latar belakang sebagai pengusaha dan politisi yang tidak berhubungan dengan militer.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait