BANGKA TENGAH, Lintasbabel.iNews.id - Usai Pertemuan Kebangsaan antara Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) dan Universiti Malaysia Perlis (UniMAP), agenda dilanjutkan dengan seminar nasional bertemakan “Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Nasional Berkelanjutan”, Senin (26/02/24).
Seminar diselenggarakan di Auditorium Sofyan Tsauri, dengan menghadirkan dua narasumber yaitu YBrs. Prof. Ir. Dr. Mohammad Shukry Abdul Majid, selaku Timbalan Naib Canselor Universiti Malaysia Perlis dan Ir. Erward Abdurrahman, M.Sc., selaku Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan Direktorat Jenderal Perumahan Kementrian PUPR RI yang hadir secara virtual, dengan moderator Dekan FTS Unmuh Babel, Ilpandari, S.T., MT.
Seminar kali ini berbicara terkait kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur nasional berkelanjutan dan pencapaian SDG’s, untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, kota dan permukiman yang berkelanjutan.
YBrs. Prof. Dr. Mohd. Shukry Abdul Majid mengantarkan seminar mengenai Sustainable Development Goals, 17 Goals to Transform Our World “The Rule of Higher Education in Delivering Sustainable Development Goals : UniMAP Perspektif”.
Prof. Mohd. Shukry memperkenalkan Visi dan Misi UniMAP. “Visi UniMAP : Universitas Teknik yang Kompetitif Secara Internasional, Misi : menghasilkan individu-individu teladan yang berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan agenda daya saing industri,” ucapnya.
“UniMAP mulai berdiri pada tahun 2001, tepatnya tanggal 25 Juli 2001, dengan nama Kolej Universiti Kejuruteraan Utara Malaysia (KUKUM)," katanya lagi.
Pada tanggal 1 Februari 2007, KUKUM ditingkatkan menjadi universitas penuh dan berganti nama menjadi Universiti Malaysia Perlis (UniMAP), dan menjadi salah satu dari empat universitas teknik di Malaysia, dengan Naib Canselor : Prof. Dató’ Ts. DR. Zaliman Sauli.
Saat ini UniMAP memiliki 43 program studi dengan jumlah staff akademik sekitar 1.131 dan staff non akademik 990, dengan jumlah total mahasiswa 12.013 orang.
Ia mengatakan, UniMAP mengadopsi pendekatan universitas secara keseluruhan untuk menjadi pelopor pembangunan berkelanjutan dan memainkan peran utama dalam implementasi SDGs.
Secara terbuka ia juga mengajak para peserta seminar untuk bergabung dan kuliah di UniMAP.
Narasumber kedua, Ir. Edward Abdurrahman, M.Sc., menjelaskan bagaimana tentang rumah yang berkelanjutan dan apa yang dilakukan oleh Dirjen Perumahan dan Pengembangan Perumahan dalam skala besar pembangunan berbasis komunitas dan pembangunan berkelanjutan.
Edward mengatakan, seperti apa rumah layak huni itu? Yang menurutnya, rumah layak huni dapat dilihat dari segi konstruksi, luas bangunan, akses air minum dan sanitasi, dan beberapa hal lainnya, ini adalah indikator-indikator mencapai rumah layak huni.
“Rumah bukan hanya sekedar unit hunian tapi juga sebagai home untuk kita melakukan interaksi sosial, ekonomi, dan lingkungan, ini yang menjadi target kita ketika berbicara tengan pembangunan berkelanjutan," katanya.
“Inilah persoalan-persoalan yang kita hadapi dalam pembangunan-pembangunan, bagaimana kita bisa mengurangi emisi, penghematan listrik, penghematan air”.
“Maka PUPR melakukan kerjasama baik secara nasional maupun internasional, seperti kerjasama dengan pemerintah Jepang, dengan Malaysia juga pernah kita lakukan dan dalam negeri kita juga melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti UII, ITB, ITS, UGM, dan sebagainya, semuanya dilakukan untuk mendapatkan masukan dari pihak lain untuk pembangunan berkelanjutan," tuturnya.
Seminar nasional ini dihadiri oleh tamu undangan dan peserta dari dinas pendidikan dan kebudayaan, dinas PUPR, Asosiasi Profesi, dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa Unmuh Babel, serta perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di Bangka Belitung.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait