Kecantikan Istri Raja Majapahit Ini Membuat Hari Arya Damar Bergetar

Muri Setiawan/ Alvin Agung Sanjaya
Ilustrasi

ARYA Damar, sosok seorang pemimpin legendaris yang selalu melekat dalam setiap kisah Kerajaan Majapahit. Dia berkuasa di Palembang pada pertengahan abad ke-15 Masehi sebagai bawahan Kerajaan Majapahit. Selain Arya Damar, nama lainnya adalah Ario Damar atau Ario Abdilah atau Ki Dilah atau Jaka Dilah.

Baca selanjutnya: https://ganaislamika.com/arya-damar-dan-era-penyebaran-islam-di-nusantara-2/

Mengutip dari buku Brawijaya Moksa Detik-Detik Akhir Perjalanan Hidup Prabu Majapahit, suatu hari Arya Damar menerima pesan dari ayahnya yaitu Raja Majapahit Prabu Brawijaya V untuk menjemput istri selirnya, yaitu Dewi Kian dan bayi yang dikandungnya untuk dititipkan di Kadipaten Palembang.

Sang Baginda merasa yakin, bahwa putranya Raden Arya Damar mampu merawat, mendidik, dan membesarkan putra Dewi Kian dengan baik, yakni di istana kecil Palembang.

Sesuai pesan Ramandanya, maka pada waktu yang ditentukan, Raden Arya Damar datang ke Pelabuhan Gresik untuk menjemput Dewi Kian.

"Mari Tuan Putri naik ke kapal laut lalu kita langsung berangkat ke Palembang." ujar Raden Arya Damar mempersilakan Dewi Kian.

"Terima kasih!" jawab Dewi Kian sambil memandang Arya Damar, putra Prabu Brawijaya V dengan istri selirnya Dewi Dilah.

Pertama kali melihat sosok Dewi Kian, Arya Damar yang sudah tumbuh menjadi pemuda dewasa itu, mengakui bahwa pilihan Kanjeng Ramanya terhadap perempuan dari Negeri Tirai Bambu itu tak keliru. Dewi Kian adalah seorang yang berpenampilan menarik, anggun, dan memancarkan aura cahaya yang penuh dengan keindahan.

"Kanjeng Rama memang pintar dalam memilih perempuan-perempuan cantik yang dinikahinya, terutama sosok Dewi Kian ini," kata hatinya.

Tetapi, Arya Damar sembari mengingat isi pesan yang dititipkan Sang Prabu kepada dirinya yaitu tak boleh menyentuh-nya sampai Dewi Kian melahirkan si jabang bayi dari rahimnya.

 

Dewi Kian Dipersunting Arya Damar

Di awal abad ke-15, Kerjaan Majapahit dan Dinasti Ming China memiliki hubungan yang baik. Maka atas keharmonisan ini, sang Raja Dinasti Ming (diperkirakan Kaisar Zheng Tong) mengutus seorang putri bernama Tan Eng Kian atau Dewi Kian yang sangat cantik, terpelajar, halus, dan bertatakrama ke Trowulan (Ibu Kota Majapahit). 

Niat Kaisar sederhana, mempererat hubungan baik antar kedua kerajaan, dengan mempersembahkan sebuah pernikahan antar kerajaan. Hal ini disambut baik oleh Raja Majapahit yang kala itu dipimpin oleh Prabu Brawijaya V. 

Pernikahan merekapun terlaksana, hubungan antara kerajaan Majapahit dan China semakin erat. Efeknya adalah terbukanya keran kedatangan warga China ke Nusantara, khususnya ke Pulau Jawa. Kebanyakan mereka menetap dan beranak pinak di pantai utara Jawa. 

Atas suatu kejadian, sebelum melahirkan, Tan Eng Kian diceraikan oleh Raja dan kemudian diserahkan kepada Adipati Arya Damar di Palembang untuk dipersuntingnya.

Suatu kehormatan bagi Arya Damar yang seorang Pejabat Muslim Majapahit bisa mendapatkan janda raja. 

Untuk diketahui, Arya Damar sendiri juga seorang peranakan China dari Hubungan Para Raja Majapahit dan Warga Palembang Keturunan China, yang juga merupakan keturunan Pengikut Laksamana Cheng Ho (Laksamana China Muslim yang berlayar ke Nusantara 2 abad sebelumnya). 

Dari pernikahan Arya Damar dengan Tan Eng Kian, lahirlah keturunan-keturunan raja Majapahit dan Kesultanan Jawa berikutnya.
 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network