Hadeli mengaku, untuk memperbaiki perahunya yang telah rusak itu, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan, sementara mata pencahariannya hanya sebagai nelayan.
Hadeli, satu diantara nelayan Kelapa Kampit Kabupaten Beltim, yang terkena musibah hujan lebat dan angin, saat akan menepikan perahu miliknya yang telah karam ke galangan kapal. Senin, (20/11/2023). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Suharli.
Dia memperkirakan kerugian perahu dan alat-alat kelengkapan alat untuk memancingnya yang rusak tersebut sekitar Rp100 juta.
Tak hanya Hadeli, beberapa nelayan lainnya seperti nelayan perahu kater juga mengalami dampak musibah angin kencang, diantaranya mengalami kerusakan patah pada lengan perahu kater, ada pula kerusakan di lambung perahu karena perahu saling bertabrakan saat terjadi angin kencang.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait