BELITUNG, Lintasbabel.iNews.id - Konflik antara masyarakat Membalong dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Foresta Lestari menemui babak baru. Masyarakat meminta pihak perusahaan angkat kaki dari Membalong, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Setidaknya sudah dua kali pertemuan digelar antara masyarakat Membalong dengan PT Foresta Lestari di Kantor Desa Kembiri, yang turut dihadiri Kejaksaan Negeri Belitung. Sayang, pertemuan itu tidak menghasilkan keputusan apa-apa.
Masyarakat Air Gede yang mengatasnamakan Air Gede Never Die dalam keterangan tertulisnya kepada Lintas Babel pada Jumat (10/11/2023) mengatakan, bahwa perusahaan ingin terus memperpanjang konflik dan memperdalam penderitaan rakyat Membalong.
"Pihak perusahaan mengatakan, mereka tidak bisa memberikan kepastian untuk berdamai dan mencabut laporan aduan mereka, serta masyarakat diminta menunggu jawaban mereka," demikian rilis yang diterima, Jumat malam tersebut.
"Ini adalah ironi, betapa rakyat Membalong menjadi asing di tanah sendiri, sementara perusahaan semakin liar berkuasa di daerah ini. Pemilik modal, PT Foresta Lestari Dwikarya yang dahulu mengatakan investasinya akan membuka lapangan pekerjaan, memajukan desa, dan menyejahterakan rakyat sekitar merupakan kebohongan besar. Tak ada plasma 20 persen yang dijanjikan, tak ada bantuan yang signifikan untuk pendidikan, ekonomi, dan sosial masyarakat, dan tak ada lapangan pekerjaan yang layak, karena rakyat Membalong hanya mencicipi debu yang berterbangan di jalan sekitar perusahaan, perampasan hutan, serta pencemaran daerah aliran sungai," lanjut pernyataan itu.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait
