BELITUNG TIMUR, lintasbabel.id - Disaat pelaku usaha kecil mengeluh penurunan omset kala pandemi Covid-19 khususnya pada saat Perberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, pelaku usaha asli asal Kabupaten Belitung Timur ini malah terus berkembang. Bahkan mereka berharap dapat membantu lebih ke sesama pelaku UMKM di kala pemerintah menerapkan PPKM.
Pelaku usaha rintisan tersebut adalah Jasa Titip (jastip) barang. Jasa pengiriman barang dan orang ini layaknya Gojek ataupun Grab. Setidaknya sudah dua jastip yang baru tumbuh dan berkembang di Kecamatan Manggar, yakni Jastip Suka-Suka dan Jastip Ceria.
Setiap harinya tak kurang dari 100 orderan jastip, dengan perkiraan omset per bulan mencapai Rp 30 juta lebih. Bahkan periode Juni 2021 kemarin permintaan pengiriman bisa mencapai 1.963 orderan. Diperkirakan saat PPKM ini orderan jastip akan meningkat.
Pendiri sekaligus pemilik Jastip Suka-Suka, Novianto (30) di kantornya Kawasan Taman Kota Manggar Desa Mekar Jaya, Selasa (13/7/21). Aloy sapaan akrab Novianto merupakan orang pertama yang memiliki ide untuk jasa pengiriman barang seputaran Kecamatan Manggar.
Mantan honorer Pemkab Beltim ini mengungkapkan ide awal untuk memulai jastip ini ketika dia hendak pulang dari Tanjungpandan ke Manggar. Karena kekurangan biaya untuk membeli bahan bakar, Aloy pun menawarkan untuk mengatarkan barang dari Tanjungpandan ke Manggar atau titip membeli barang di Tanjungpandan.
“Pas waktu itu rame yang mau nitip. Besoknya saya kepikiran, kenapa tidak diseriuskan saja jadi usaha. Alhamdulillah peminatnya pun banyak,” kenang Aloy.
Aloy pun membuka usahanya tersebut di awal Januari 2021. Saat pertama berdiri, dia hanya sendiri. Kelabakan, karena orderan yang cukup banyak, dia lalu merekrut rekan pertama, yang ternyata nantinya menjadi pendiri Jastip Ceria.
Dengan hanya bermodalkan kurang dari Rp5.000.000, usaha rintisannya itu sekarang sudah mampu memiliki omset hingga puluhan juta setiap bulannya. Bahkan keuntungan pribadi yang diterima Aloy sudah jauh melebihi gajinya saat menjadi honorer.
“Pas Juni kemarin orderan capai 1.963, sekali order Rp 10.000 tergantung lokasi. Kalau modal awal kecil, yang mahal itu ide serta semangatnya,” ujar Aloy.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait