Kemudian, Rp525 miliar untuk hilirisasi penelitian bagi PTN BLU dan PTS klaster utama dan madya dan Rp575 miliar untuk hilirisasi penelitian untuk menjawab solusi negara bagi PTN-BH dan PTS klaster mandiri.
Sedangkan, program Matching Fund menyediakan dana Rp950 miliar bagi PTN dan PTS untuk hilirisasi kerja sama penelitian perguruan dengan mitra melalui Kedaireka.
Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam mendorong penelitian yang akan dilakukan oleh para dosen nantinya dapat melibatkan mahasiswa. Sebab, pendidikan tinggi pada dasarnya menyiapkan SDM masa depan menjadi lebih kreatif, inovatif, dan tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi melalui kemampuan untuk melakukan riset dan inovasi.
“Penelitian yang dilakukan oleh dosen harus melibatkan mahasiswa. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan pengetahuan dan teknologi, bersama-sama co-creation antara dosen dan mahasiswa,” tutur dia melalui siaran pers, Sabtu (22/1/2022).
Ia pun berharap mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dapat diberikan hak berupa satuan kredit semester (SKS). Dengan begitu, mahasiswa bisa konsisten menjadi asisten dosen dalam penelitian sangat besar dibandingkan dengan yang mereka dapatkan di dalam kelas.
Dalam penerimaan proposal penelitian, ada lima bidang utama yang difokuskan, yakni Green Economy, Blue Economy, Digital Economy, Pariwisata, dan Kemandirian Kesehatan. Sedangkan untuk kegiatan pengabdian masyarakat, akan difokuskan terkait teknologi tepat guna dan Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait