Dia mengatakan, saat ini di era digitalisasi anak-anak tidak lepas dari tekhnologi informasi, sehingga dibutuhkan bekal pemahaman, pengetahuan tentang broadcasting supaya dapat memanfaatkan teknologi ke arah yang positif.
Salah satu mentor memberikan arahan kepada para peserta Workshop Broadcasting bagi pelajar SMA-SMK di SMKN 2 Kota Pangkalpinang, yang digelar oleh Balai TIKP Pemprov Babel bersama IJTI Pengda Babel, Kamis (6/7/2023). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Haryanto.
Anggota IJTI Babel, Muri Setiawan, salah satu pemateri sekaligus mentor workshop broadcasting menuturkan jika kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pelajar yang ingin mengetahui broadcasting maupun penyiaran.
"Mungkin banyak yang tidak tahu tentang broadcasting itu apa. Workshop ini mensosialisasikan dan memperkenalkan broadcasting ke pelajar tidak hanya di Kota Pangkalpinang tapi juga dilakukan di kabupaten lain di Babel," tuturnya.
Menurutnya, kalangan pelajar dan anak muda sudah tidak asing dengan dunia broadcasting. Rata-rata anak-anak saat ini sudah bisa membuat konten yang dipublis di media sosial masing-masing. Hanya saja konten tersebut belum tentu memiliki nilai berita.
"Dari workshop ini kami mengarahkan peserta menjadi konten kreator yang tidak hanya bisa membuat konten tapi memberikan informasi kepada publik, intinya kami ingin berbagi ilmu terkait bidang broadcasting karena dari beberapa kali workshop ada peserta yang tertarik untuk kuliah di bidang komunikasi dan ini sangat membantu mereka mengenal broadcasting sejak dini," katanya.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan dapat memberi pemahaman tentang dunia broadcasting agar bisa diterapkan di sekolah masing-masing.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait
