Bahkan, berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa nelayan yang menggunakan SIDOLPIN, hasil produksi perikanan tangkap mengalami meningkatan sebesar 10,34% serta menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 41,06%.
“SIDOLPIN ini terbukti memberikan manfaat yang begitu luar biasa. Antara lain, meningkatnya produksi perikanan tangkap, peningkatan nilai tukar nelayan, serta efisiensi BBM yang rata-rata biasanya menghabiskan 12L/trip (perjalanan) menjadi 7L/trp,” jelasnya.
SIDOLPIN juga menjadi suatu langkah untuk memberikan literasi teknologi kepada para nelayan yang ada di Bangka Tengah, yang saat ini sebanyak 55,49% nelayan sudah menggunakan inovasi SIDOLPIN ini.
Ia pun mengapresiasi kolaborasi lintas sektor yang dilakukan dalam pengembangan SIDOLPIN diantaranya Dinas Perikanan, Diskominfosta, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Perguruan Tinggi, Media serta Pelaku Usaha Perikanan.
“Terima kasih dukungan dari semua unsur yang terlibat. Harapannya, inovasi SIDOLPIN ini dapat terus berkembang serta membantu dan memudahkan masyarakat, itu yang utama,” ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait