PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Rusia menyambut baik dan mengapresiasi proposal perdamaian yang diusulkan oleh Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto. Proposal ini dinilai sejalan dengan perjanjian Minsk dan dapat mengakhiri konflik dengan Ukraina.
Berbicara dalam Konferensi Keamanan Dialog Shangri-La di Singapura pada 3 Juni 2023, Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto sempat mengusulkan resolusi perdamaian yang mencakup gencatan senjata, pembentukan zona demiliterisasi, dan penempatan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Meski mendapat penolakan mentah-mentah dari Ukraina, proposal perdamaian yang diusulkan Prabowo justru mendapat apresiasi dari Rusia. Resolusi perdamaian yang ditawarkan ini dianggap sudah sejalan dengan perjanjian Minsk yang terbukti pernah efektif mengakhiri perang Rusia -Ukraina pada tahun 2014 silam.
Disampaikan juru bicara kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pihaknya sangat menghargai setiap upaya untuk mengakhiri konflik melalui jalur diplomasi dan perundingan, namun hal itu perlu didorong oleh desakan terhadap rezim Kiev dan negara-negara barat yang dinilainya tidak memiliki itikad untuk menyudahi perang.
"Kami merekomendasikan semua negara dan organisasi yang ingin berkontribusi pada penyelesaian perdamaian untuk mengarahkan upaya mereka untuk menghubungi rezim Kiev dan sponsor Baratnya, yang, pada kenyataannya, mengganggu proses negosiasi pada April 2022 dan yang terus bertaruh untuk memperpanjang konflik. . Ini menyangkut larangan negosiasi dengan Rusia di tingkat legislatif di Ukraina. Hal yang sama berlaku untuk pasokan senjata dan kegiatan teroris dan banyak lagi," kata Zakharova seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS.
Lebih lanjut dikatakannya, Rusia mencatat proposal perdamaian yang diusulkan Menhan RI, Prabowo Subianto karena dinilai sejalan dengan perjanjian Minsk dan dapat mengakhiri krisis Ukraina secara damai.
"Langkah-langkah yang dia usulkan sejalan dengan perjanjian Minsk, yang, seperti yang Anda ketahui, telah dirusak oleh Kiev selama delapan tahun dengan dukungan dari Barat. Secara khusus, ketentuan seperti gencatan senjata dan mundurnya pasukan dan senjata dari garis pertempuran," kata Zakharova.
Pernyataan serupa juga disampaikan kedutaan besar Rusia untuk Indonesia. Dikutip dari TASS, Kedubes Rusia menyebutkan bahwa Moscow sangat menghargai upaya Jakarta untuk ikut mencari jalan damai atas perang yang berlangsung di Ukraina, penolakan dari rezim Kiev membuktikan bahwa Kiev dan pendukungnya tidak mempertimbangkan opsi damai sama sekali.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait