3 Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh di Bidang Kedokteran

Tim Litbang MPI, MNC Portal
Ibnu SIna

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Masa kejayaan Islam menghasilkan banyak terobosan baru, yang dipelopori oleh ilmuwan Muslim di berbagai bidang. Kontribusi para ilmuwan ini masih terus digunakan dan dikembangkan bahkan hingga saat ini.

Melansir berbagai sumber, berikut adalah daftar ilmuwan Muslim yang paling berpengaruh di bidang kedokteran.

Ibnu Al-Nafis

Seorang dokter berkebangsaan Arab bernama Ibn Al-Nafis menjelaskan tentang sistem peredaran darah 300 tahun sebelum penemuan sirkulasi darah oleh William Harvey pada 1616. Meskipun tidak mampu menjelaskan secara lengkap, Ibn Al-Nafis mengetahui bahwa jantung memiliki dua bagian dan darah melewati paru-paru ketika mengalir dari satu sisi jantung ke sisi lainnya, serta bagaimana jantung diberi makan lewat jaringan kapiler.

Selain itu, ia juga menganjurkan pembedahan sebagai sarana untuk benar-benar mempelajari anatomi dan fisiologi. Tidak hanya itu, Ibn Al-Nafis juga menggambarkan pengamatannya pada otak, sistem saraf, struktur tulang dan kantong empedu dan lebih banyak lagi dalam ensiklopedia medisnya.

Ibnu Sina

Dikenal sebagai Avicenna di kalangan ilmuwan barat, kitabnya yang berjudul Al-Qanun fi al-Tibb (The Canon of Medicine) menjadi salah satu kitab rujukan dalam ilmu kedokteran yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah medis di benua Eropa selama beberapa abad. Selain itu, kitab lain sebagai bentuk kontribusinya terhadap bidang kedokteran adalah Asy-Syifa, atau Sanatio dalam bahasa latin.

Kitab ini berisi tentang teknik pengobatan sekaligus obat yang digunakannya. Ibnu Sina berkontribusi besar dalam filsafat kedokteran dengan menciptakan sistem pengobatan holistik, di mana faktor fisik dan psikologis, obat-obatan, dan diet digabungkan dalam merawat pasien.

Ia juga diketahui pernah mengemukakan teori mengenai cara penularan virus TBC, serta menemukan manfaat etanol untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi. Kitab-kitab yang ditulisnya membuat Ibnu Sina dijuluki sebagai Bapak Kedokteran Dunia.

 

Al-Zahrawi

Ia merupakan seorang fisikawan dan ahli bedah asal Andalusia yang lahir pada tahun 936 M. Ia dikenal karena mendirikan dasar operasi di Al-Andalus di Cordoba, tempat ia bekerja sebagai dokter untuk Khalifah Al-Hakam II. Ia menulis risalah medis berjudul Kitab al-Tasrif, sebuah buku kedokteran dan pembedahan sebanyak 30 jilid.

Ia menuliskan tentang berbagai praktik kedokteran, seperti tentang gigi dan kelahiran anak. Al Zahrawi menemukan lebih dari 200 instrumen bedah yang masih digunakan sampai sekarang, termasuk forsep, pisau bedah, jarum bedah dan retraktor, spekula, dan jahitan catgut. Karena itulah, Al-Zahrawi mendapat julukan Bapak Ahli Bedah.

*dilansir dari berbagai sumber,

Andin Danaryati/Litbang MPI 

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network