BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Dua kelompok pemuda terlibat bentrok di kawasan Pantai Tungau, Desa Simpang Gong, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat pada Senin (24/4/2023) lalu. Dua kelompok pemuda yang bentrok itu berasal dari dua desa yang berbeda yakni Desa Simpang Tiga dan Desa Peradong, Kecamatan Simpang Teritip.
Akibatnya, satu orang yang diketahui berinisial ZA (18) warga Desa Simpang Tiga tewas di tempat, sedangkan satu orang lainnya berinisial I (20) warga Desa Peradong mengalami luka berat dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, Iptu Ogan Arif menyampaikan penyebab terjadinya bentrokan antar kelompok pemuda itu dipicu karena knalpot brong.
"Kronologi awalnya ZA (18) pemuda dari Desa Simpang Tiga lewat memakai motor dengan memakai knalpot brong atau suaranya kencang. Nah pemuda dari Desa Peradong ini tidak terima atau merasa digeber. Lalu ZA itu ditendang atau dipukul oleh pemuda Peradong karena merasa digeber tadi," ujar Iptu Ogan Arif, Rabu (26/4/2023).
"Kemudian yang dipukul (ZA) ini lalu mengadu ke temannya bahwa dia dipukul. Setelah itu kelompok pemuda nongkrong Simpang Tiga ini datang dan terjadilah chaos dan bentrok," lanjut Ogan Arif.
Ogan Arif menambahkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 25 orang atas peristiwa tersebut. Ogan menyebutkan, 10 orang diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di Mapolres Bangka Barat.
"Yang diperiksa kurang lebih ada 25 orang. 8 diantaranya sebagai tersangka atas korban yang meninggal dunia, dan 2 orang atas penusukan satunya, sisanya sebagai saksi," tuturnya.
Ogan Arif juga menepis isu yang sempat beredar luas di masyarakat, yakni telah terjadi bentrokan yang mengatasnamakan warga di Desa Simpang Tiga dan Peradong. Melainkan hanya melibatkan dua kelompok pemuda saja.
"Kalau informasi yang beredar di masyarakat kalau ada pertarungan antar desa itu tidak benar atau konflik antar desa itu tidak ada. Jadi, yang terlibat itu kelompok pemudanya saja atau pemuda yang nongkrong," ucapnya.
Mantan Kapolsek Muntok ini mengatakan, kondisi di sekitar lokasi kejadian sudah kondusif. Aparat kepolisian sudah melakukan deklarasi damai yang melibatkan beberapa desa agar kejadian serupa tak terulang.
"Situasi terkini sudah kondusif, semalam sudah dilakukan Deklarasi Damai sebanyak 13 desa untuk mencegah kejadian serupa atau kejadian berulang yang bisa saja melibatkan orangtua mereka, karena mereka ini usia remaja," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait