Budidaya Kepiting Bakau Crab Box Apartment, Solusi Nelayan di Masa Paceklik

Rachmat Kurniawan
Hasil budidaya Kepiting Bakau dengan sistem crab boc apartemen di Desa Kurau Barat, Bangka Tengah. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Rachmat Kurniawan.

BANGKA TENGAH, Lintasbabel.iNews.id - Budidaya Kepiting Bakau dengan sistem Crab Box Apartement, saat ini telah menjadi solusi bagi nelayan Desa Kurau Barat Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dalam menghadapi masa panceklik.


Bupati Bangka Tengah, Algafri Rahman bersama pembudidaya Kepiting Bakau Desa Kurau Barat, Bujang saat menunjukan hasil budidaya Kepiting Bakau dengan sistem crab boc apartemen. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Rachmat Kurniawan.
 

Crab box apartement sendiri, sebelumnya dikenalkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah kepada nelayan, dan terbukti berhasil dalam meningkatkan produktivitas nelayan pada saat panceklik hasil laut.

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) melakukan penyerahan bantuan nelayan dan peninjauan budidaya Kepiting Kremangok (Bakau) Appartement Crab Box di Kantor Desa Kurau Barat pada Sabtu (8/4/2023).

"Alhamdulillah budidaya kepiting bakau dengan sistem apartemen box ini menjadi salah satu solusi yang kita tawarkan kepada masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pesisir Bangka Tengah. Saat ini budidaya kepiting bakau dengan sistem ini terbukti mampu mempercepat pembesaran kepiting bakau sehingga memiliki nilai jual tinggi," ujar Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman saat meninjau lokasi budidaya kepiting bakau di Desa Kurau Barat pada Sabtu (08/03/2023). 

Kata dia, ketika memasuki musim paceklik, yakni saat gelombang tinggi atau kondisi cuaca yang kurang bagus, para nelayan ini terpaksa tidak bisa melaut.

"Ada kalanya musim paceklik ini terjadi selama enam bulan dalam setahun, biasanya bulan Oktober sampai bulan Maret, sehingga membuat nelayan tidak bisa melakukan aktivitas normal melaut. Dengan adanya crab box ini menjadi salah solusi yang kita tawarkan dan kalau panen, ukuran kepiting bakau ini mampu meningkat seberat 5 hingga 6 ons dengan harga Rp100.000 per kilogram," ujarnya. 

Menurut Algafry, budidaya ini menjadi solusi efektif dalam membangun perekonomian masyarakat di daerahnya. 

"Program ini akan terus kita kembangkan dan dukung, khususnya untuk membantu masyarakat di daerah pesisir Bangka Tengah dan siapa yang ingin beli silahkan datang ke Kurau Barat," ucapnya.

Sementara itu, salah satu pembudidaya, Bujang mengaku tidak mengalami kesulitan dalam budidaya kepiting bakau, karena sudah mengetahui cara dalam memelihara kepiting dalam crab box.

"Sementara ini dalam hal budidaya tidak ada kendala dan tingkat kematian kepiting juga sudah berkurang, karena kita sudah tahu apa yang menjadi permasalahan kalau kepiting ini mati," ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk permintaan konsumen seperti pihak perhotelan ataupun warung makan, pihaknya masih belum dapat memenuhi permintaan.

"Mereka ini butuhnya dalam jumlah besar, sedangkan persediaan kita belum ada, karena yang mereka minta lebih dari 50 kilogram perhari, sedangkan kita belum sanggup, karena crab box kita masih minim," ujar Bujang.

Dikatakan Bujang, jika ada masyarakat yang ingin membeli kepiting seberat 2 hingga 3 kilogram akan langsung dilayani.

"Biasanya masyarakat datang dan pilih sendiri dan tentunya kita berharap akan ada penambahan crab box," ujarnya.

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network