KIB dan KKIR Bertemu, Poros Baru di Pemilu 2024?

Jonathan Simanjuntak, Muri Setiawan
Para Ketua Partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), bertemu di Kantor DPP PAN. Foto: MPI.

JAKARTA, Lintasbabel.iNews.id - Kontestasi jelang Pemilihan Umum Serentak (Pemilu) 2024 semakin memanas. Kabar terakhir, para pimpinan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), berkumpul dalam acara silaturahmi di kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta, Minggu (2/4/2023) siang.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyebut ada kesamaan frekuensi di antara partai-partai yang hadir hari ini.

Selain Prabowo dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, acara ini juga dihadiri Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono.

"Jadi, kita merasa ada frekuensi yang sama, ada kecocokan,” kata Prabowo usai menghadiri acara tersebut.

Prabowo lantas mengatakan, Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan mulai dari pembangunan hingga geopolitik yang tidak ringan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kata Prabowo, diperlukan kerjasama yang solid.

“Saya kira rakyat bisa lihat bahwa betapa kita kompak, kita harmonis, tadi presiden bicara beberapa kali harmonis, kunci rakyat, rakyat ingin lihat pimpinannya semua kerja sama untuk rakyat, intinya itu,” ucapnya.

Prabowo sendiri belum secara gamblang mengungkapkan KIB dan KIR akan bergabung dalam koalisi besar. Dia hanya menegaskan komunikasi di antara partai-partai ini akan semakin intens.

“Ya nanti kita lihat prosesnya, tapi yang pasti komunikasi akan tambah intens,” kata Prabowo.

Jokowi: Cocok, Terserah Ketua Partai

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ikut hadir dalam silaturahmi tersebut, merespons soal peluang terbentuknya koalisi besar atau meleburnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) di Pemilu 2024.

"Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, soal koalisi besar bisa ditanyakan atau didalami lebih lanjut kepada para pimpinan partai.

"Jangan ditanyakan kepada saya. Yang berbicara itu ketua-ketua partai. Saya bagian mendengarkan saja," ujarnya.

Dia mengaku senang para pimpinan partai bisa bersilaturahmi pada momen ini. Partai-partai diharap bisa membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan keberlanjutan pembangunan ke depan.

"Ya, saya senang para ketua partai bisa bertemu, bisa bersilaturahmi. Dan ini atas undangan dari Ketua PAN Zulkifli Hasan terhadap semua partai yang ada di pemerintahan dalam rangka membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan keberlanjutan pembangunan ke depannya, arahnya ke sana," ujar Jokowi.
 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network