WASHINGTON DC, Lintasbabel.iNews.id - Amerika Serikat dan Polandia mencapai kesepakatan terkait jual beli rudal jarak jauh, roket dan peluncur. Kesepakatan kedua negara itu, diperkirakan senilai mencapai 10 miliar dolar AS atau setara Rp151 triliun.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon mengungkapkan Kongres tentang potensi penjualan pada hari Selasa (7/2/2023).
"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan tujuan militer Polandia untuk memperbarui kemampuan sambil terus meningkatkan interoperabilitas dengan AS dan sekutu lainnya," kata Pentagon.
Sejumlah peralatan militer canggih yang dijual AS tersebut antara lain, 18 peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), 45 rudal Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) dengan jangkauan 297 km dan lebih dari 1.559 roket Sistem Peluncuran Roket Ganda Terpandu (GMLRS).
Polandia sendiri diketahui telah menghabiskan anggaran yang besar untuk memodernisasi militernya. Di saat yang bersamaan, mereka menyumbangkan senjata yang lebih tua ke tetangganya Ukraina untuk melawan invasi Rusia.
Sementara, AS telah menolak permintaan Ukraina untuk rudal ATACMS. Polandia juga tidak akan diizinkan untuk mentransfer apa pun ke Ukraina tanpa persetujuan AS.
Kesepakatan itu terjadi setelah Polandia menerima izin pada 2022 untuk membeli 116 tank M1A1 Abrams dan 250 tank M1A2 buatan General Dynamics GD.N. Pada bulan Mei, Polandia meminta tambahan 500 peluncur HIMARS dari AS.
Hanya saja, menurut media Polandia, Lockheed Martin Corp LMT.N mengatakan kemungkinan hanya menawarkan sekitar 200. Pada bulan Oktober, Polandia menandatangani perjanjian untuk membeli 288 peluncur roket Chunmoo dari Korea Selatan.
Walau disetujui oleh Departemen Luar Negeri, pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan bahwa kontrak telah ditandatangani atau bahwa negosiasi telah selesai.
"Penguatan besar artileri Polandia semakin dekat. Kami memulai negosiasi harga," kata Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Blaszczak di Twitter.
Pentagon mengatakan Lockheed adalah kontraktor utama untuk senjata tersebut.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait