PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Senyawa Biner, berserta pengertian, jenis dan contohnya akan menjadi pembahasan kita kali ini. Sebelumnya, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu senyawa, ya teman.
Senyawa sendiri merupakan zat yang dibentuk oleh gabungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya, dengan komposisi dan pembagian tertentu. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan berbagai unsur yang membentuknya.
Senyawa memiliki karakteristik mampu diuraikan secara proses kimiawi, namun tidak bisa diuraikan dengan proses secara fisika. Sementara, ciri dari senyawa adalah ketika komposisi kimia tersebut telah menjadi senyawa, ia akan kehilangan sifat aslinya dan berubah menjadi sifat yang baru.
Lantas, bagaimana dengan senyawa biner? Berikut ini ulasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Pengertian Senyawa Biner
Senyawa biner merupakan bentuk senyawa yang diproses dari dua komponen unsur. Adapun unsur yang dapat membentuk senyawa biner, dapat berupa unsur logam dan unsur non logam. Selain itu, unsur pembentuknya juga bisa berasal dari keduanya.
Adapun unsur-unsur dari senyawa biner adalah:
Unsur Non Logam : C,H,O,N,S,P,F,Cl,Br,I,At,B,Be dsb
Unsur Logam Bilangan oksidasi sejenis : IA : Li, Na, K, Rb, Cs, Fr dan IIA : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra dan Al, Zn, Ag dan sebagainya.
Unsur Logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis : Fe, Cu, Cr, Co, Ni, Pb, Sn, V, Mn, Hg, Pt, Au, Sc, Ti, dan sebagainya.
Contoh Senyawa Biner dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh unsur yang terbuat dari logam dan non logam yakni NaCl atau dikenal dengan nama garam dapur. Garam dapur adalah senyawa yang terbentuk dari unsur logam berupa Natrium (Na) dan unsur non logam berupa Klor (Cl).
Sedangkan contoh senyawa yang proses pembentukannya dari kedua unsur non logam sendiri adalah HCL atau Asam Klorida. Senyawa ini terbentuk dari unsur non logam berupa H atau Hidrogen dan Cl atau Klor.
Tata Nama Senyawa Biner
Tata nama senyawa biner berdasarkan International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC), digunakan untuk senyawa yang terdiri dari dua ion yang berikatan.
Berikut ini tata nama senyawa biner
Daftar Kation Monoatomik Umum. Foto: Net.
Daftar anion monoatomik umum. Foto: net.
Tata Nama Senyawa Biner Logam-Non Logam
a. Senyawa biner logam dan nonlogam adalah termasuk senyawa ion. Tata nama senyawa ion ditulis dengan menyebut nama ion positif diikuti dengan nama ion negatif.
Contoh tata nama senyawa biner logam dan non logam
- NaCl = natrium klorida
- NaCl2 = kalsium klorida
- MgCl2 = magnesium klorida
- KI = kalium iodida
- NaBr = natrium bromida
- CaSO4 = kalsium sulfat
- (NH4)2SO4 = amonium sulfat
- Na3PO4 = natrium fosfat
- KNO3 = kalium nitrat
- Pb(NO3)2 = timbal (II) nitrat
- FeSO4= besi (II) sulfat
- Fe(SO4)3= besi (III) sulfat
- SnO = timah (II) oksida
- SnO2 = timah (IV) oksida
- Mg3N2 = Magnesium nitrida
- CaO = Kalsium oksida
- Al2S3 = Aluminium sulfida
- ZnCl2 = Seng klorida
- CuO = Tembaga (II) oksida
- Cu2O = Tembaga (I) oksida
b. Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka harga muatan kationnya dinyatakan dengan angka Romawi.
Contoh:
FeCl2 = Besi (II) klorida
FeCl3 = Besi (III) klorida
Tata Nama Senyawa Biner Non Logam-Non Logam
Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam umumnya adalah senyawa molekul. Tata nama senyawa ini adalah sebagai berikut :
a. Penamaan senyawa mengikuti urutan sbb:
B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Penamaan dimulai dari nama nonlogam pertama diikuti nama nonlogam kedua yang diberi akhiran -ida.
Contoh :
N2O = dinitrogen monoksida
NO = nitrogen monoksida
N2O3 = dinitrogen trioksida
NO2 = nitrogen dioksida
N2O5 = dinitrogen pentaoksida
CCl4 = karbon tetraklorida
CO = karbon monoksida
CO2 = karbon dioksida
PCl3 = Fosfor triklorida
b. Jika dua jenis nonlogam dapat membentuk Iebih dari satu jenis senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya(1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa, 7 = hepta, 8 = okta, 9 = nona, 10 = deka).
c. Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk senyawa yang memiliki nama umum. Misalnya H2O (air) dan NH3 (amonia).
Tata Nama Senyawa Poliatom
Tata nama senyawa yang mengandung ion poliatom adalah sebagai berikut:
a. Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti anion poliatom.
Contoh:
KNO3 = Kalium nitrat
FeSO4 = Besi (II) Sulfat
b. Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion monoatom/poliatom, penamaan dimulai dari nama kation monoatom/poliatom.
Contoh:
NH4OH
Itulah tadi ulasan tentang senyawa biner, semoga menambah khasanah keilmuan Kimia kamu ya teman. Semoga bermanfaat!
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait