PERGERAKAN Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah organisasi mahasiswa Nahdiliyin yang bertujuan untuk mewujudkan adanya keseimbangan sosial dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang dipenuhi rasa tanggung jawab yang besar pula. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi AhlusssunnahwalJama’ah.
PMII adalah sebuah organisasi dan forum yang menyambut mahasiswa dari tanah air dan merupakan mahasiswa dalam perannya untuk menarik perhatian dan perhatian serta untuk berbuat lebih baik di masa depan. PMII tidak pernah lepas dari semangat yang menggebu-gebu untuk membela kebenaran dan pendapat, tetapi juga memiliki rasa saling menghormati dan menghargai hak dan pendapat masing-masing. Tekad persatuan yang meresap dipupuk dengan sangat antusias oleh munculnya rasa sosial yang tinggi.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai salah satu komponen yang menjunjung nilai-nilai pluralisme dan humanisme, seyogyanya mempunyai peran dalam upaya memperbaiki bangsa dari keterpurukan dengan sebuah konsep dakwah dan sosok da’i yang dapat mendobrak kebekuan cara berpikir umat, membuka paham yang berlebihan terhadap kelompok sendiri, dan dapat membebaskan bangsa dari penjajahan, kemiskinan dan kebodohan.
Ketua umum PMII cabang Bangka adalah Mursalim, dan sudah memiliki puluhan pengurus inti dan banyak sekali tersebar anggotanya, baik itu dari masyarakat umum ataupun mahasiswa.
Tanggung jawab besar PMII tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan para eksekutif. Intelektual begitu penting bagi eksekutif sehingga jika ruang pengetahuan eksekutif kosong dan tidak ada tradisi dialektis, maka terjadi stagnasi pemikiran dan gerakan sosial. Ketika ruang pengetahuan kosong, tidak mungkin terjadi gerakan revolusioner. Karena semua yang terjadi adalah gerakan reaksioner elitis. Pencapaian tujuan utama dan cita-cita PMII adalah menciptakan kader kader yang berkualitas dan bisa memberikan manfaat baik untuk PMII dan masyarakat luas.
Tujuan lainnya juga tentunya membutuhkan perencanaan yang strategis dan tindakan yang sistematis. Hal ini menjadikan langkah PMII terpimpin, terintegrasi dan berkelanjutan dalam semua kebijakan, program dan rangkaian perjuangan. Strategi gerakan merupakan gambaran pembinaan dan pengembangan sebagai wujud dari keinginan warga PMII, dan perjuangan yang pada hakekatnya merupakan pola dasar dan umum program jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi.
Ketika berbicara “strategi” tentu tidak lepas dari yang namanya “gerakan” karena dua hal ini sangat relevan ketika diaplikasikan dalam organisasi, spesifiknya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Subjek mengenai strategi dan gerakan sangat krusial untuk diterapkan dalam berbagai kepentingan, antara lain; melakukan rekrutmen kaderisasi, implikasi dalam percaturan politik kampus, hingga dominasi leadingsector kampus. Strategi dan gerakan yang lain juga harus jelas dan terarah, seperti melakukan ekspansi dan diplomasi dengan organisasi internal kampus dan birokrasi kampus, mensiasati dan memperbaiki hubungan itu kembali. Kader PMII jangan pernah membiarkan titik sentral kampus dikuasai oleh kelompok-kelompok radikal dan intoleransi, karena ini akan menyebabkan dangkalnya pemahaman kebangsaan terhadap mahasiswa lebih-lebih mahasiswa baru.
Selain itu strategi dan taktik ini menjadi penting supaya langkah gerakan organisasi menjadi terarah, terpadu dan sustainable (berkelanjutan) setiap kebijakan, program dan garis perjuangan. Strategi ini merupakan implementasi dari berbagai ketentuan ideal dalam konstitusi dan produk-produk historis serta analisis antisipatif dan prediksi organisasi ke depan.
Strategi dan taktik dalam PMII merupakan sebagai arah dalam rangkaian program-program yang menyeluruh, terarah dan terpadu yang berlangsung secara terus menerus. Rangkaian strategi dan program yang terus-menerus tersebut dimaksud untuk mewujudkan tanggung jawab PMII dalam kehidupan berbangsa, beragama dan bernegara. Soal gerakan ini relevansi untuk masyarakat bisa dilihat dengan melihat tujuan gerakan yang dilakukan misalnya tukar gagasan, perang ide serta pemahaman realita kekinian. Kontribusi jika bergabung di PMII tidak semata mata untuk diri sendiri, tapi harus berguna bagi masyarakat banyak, sehingga dapat terjalin proses pembelajaran tentang gerakan sosial. **
Penulis: Kurnia Putri, mahasiswi jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu sosial dan politik, Universitas Bangka Belitung
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait