PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Produksi beras lokal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) hanya mampu memenuhi 30 persen kebutuhan pangan daerah. Mengatasi hal itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Babel mengimbau masyarakat untuk mengkonsumsi karbohidrat non beras.
"Kalau terbesar bahan pokok itu di karbohidrat, berarti umumnya beras. Tapi ada juga bahan pangan karbohidrat lain yang bisa digantikan beras. Di bahan pokok beras, angka 30 persen," kata Kepala DPKP Provinsi Kepulauan Babel , Edi Romdhoni, Rabu (9/11/2022).
Dikatakan Edi, untuk 70 persen kebutuhan Babel lainnya masih dipasok dari luar daerah.
"Rata-rata segitu, 70 persen kita bergantung dari luar daerah mayoritas Pulau Jawa," ujarnya.
Edi mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi karbohidrat non beras seperti ubi dan lainnya.
"Sebenarnya bisa digantikan ubi jalar, singkong, talas dan tumbuhan berkarbohidrat lainnya yang banyak saat ini di Bangka Belitung," katanya.
Dia menyebut, secara nasional konsumsi beras per kapita mencapai 98 kilogram per tahun.
"Pemerintah minta diturunkan 2 kg jadi 96 kg, 2 kg itu ditutupi oleh kandungan karbohidrat yang lain. Ini tentu menjadi tugas kita untuk memberikan pemahaman," tuturnya.
Dia juga membeberkan untuk konsumsi protein di Kepulauan Babel sudah baik.
"Protein sudah cukup, konsumsi ikan tinggi karena daerah kepulauan juga. Yang kurang ini malah dikonsumsi buah dan sayur, ini perlu didorong lagi," ucapnya.
Menurutnya, masyarakat Babel perlu mengonsumsi makanan dengan pola beragam, bergizi, seimbang dan aman.
"Supaya ada keragaman dan berimbang ada, hitungan ada. Ini tentu penting karena tingkat konsumsi masyarakat akan menggambarkan kualitas sumber daya manusia yang akan datang," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait