Gunung yang selalu bergerak diibaratkan pergerakan awan. Allah Subhanahu wa ta'ala menjelaskan hal ini melalui salah satu ayat Alquran, yakni dalam Surah An-Naml Ayat 88.
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS An-Naml: 88)
Adapun penjelasan ayat tersebut menurut Tafsir al-Muntakhab adalah: "Wahai Rasul, engkau melihat gunung-gunung itu tetap di tempatnya dan engkau mengira mereka diam, padahal yang terjadi sesungguhnya mereka bergerak cepat laksana gerakan awan."
Pergerakan-pergerakan Bumi, lempengan Bumi, dan semua benda-benda di atasnya tentu menimbulkan berbagai perubahan, baik pergerakan cepat, sedang, maupun pergerakan lambat yang tidak disadari manusia.
Perubahan dinamis itu yang menyebabkan terjebaknya endapan-endapan yang diperlukan manusia, seperti mineral, air tanah, energi fosil, dan sebagainya. Perubahan juga dapat menimbulkan gempa, gelombang tsunami, hilangnya daratan dari pandangan mata, atau munculnya gunung-gunung baru seperti terjadi pada Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
Selat Sunda, Selat Makassar, dan Laut Banda merupakan beberapa contoh selat yang terbentuk akibat lempengan-lempengan bergerak. Selat Sunda merupakan selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Sumatera.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait