PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Cegah penyebaran berita bohong alias hoax, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pangkalpinang, gelar pelatihan cek fakta. Para peserta pelatihan kali, menyasar pekerja radio yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam kegiatan tersebut, AJI Pangkalpinang bekerja sama dengan Google News Initiative dan didukunrg oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).
Pelatihan tersebut dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 15 -16 Oktober 2022 di Hotel Cordola Pangkalpinang. Adapun sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut adalah dua orang trainer cek fakta Google News Initiative yakni Edho Sinaga dan Krisyanidayati.
Ketua AJI Pangkalpinang Barlyanto mengatakan pelatihan digelar untuk memberi pemahaman dan pengetahuan kepada pekerja radio agar terhindar dari penyebaran berita bohong dan informasi palsu melalui pesan suara atau audio.
"Melalui pelatihan ini, diharapkan kawan-kawan di radio sebelum menyampaikan suatu informasi bisa membedakan mana hoax dan mana yang bukan," ujar Barlyanto dalam sambutannya.
Penyiar radio, kata Barlyanto, juga sangat berperan dalam memberikan literasi kepada masyarakat dalam upaya memerangi berita hoax. Perkembangan industri radio yang sudah mengarah ke digitalisasi, juga berpotensi terjebak dengan penyebaran berita hoax.
"Jadi jangan sampai kita ikut membagikan berita hoax melalui pesan suara yang disampaikan di radio. Selain itu, kawan-kawan juga akan lebih bijak lagi dalam bermedia sosial," katanya.
Barlyanto menuturkan pelatihan ini akan memberikan peserta mengasah kembali pemahaman tentang literasi digital. Selain itu, kata dia, beberapa tools akan diberikan untuk memeriksa konten audio apakah itu sebuah miss informasi atau bukan.
"Untuk itu kami berharap para peserta serius mengikuti pelatihan ini karena kesempatan ini langka. Kami dari AJI Pangkalpinang senang bisa berbagi ilmu soal ini. Sangat bagus untuk kita yang berkecimpung di dunia digital," tuturnya.
Trainer Cek Fakta Google News Initiative, Edho Sinaga menambahkan radio saat ini terus berkembang tetap eksis meski ditengah gempuran tumbuhnya media digital. Melalui suara, adio memiliki peranan dalam menyampaikan propaganda.
"Jangan berkecil hati bekerja di radio. Perlu diketahui, apa yang disampaikan lewat suara bisa mengubah orang atau sekelompok orang sesuai keinginan kita. Kita merdeka juga melalui suara. Inilah yang membuat AJI dan Google News Initiative merasa perlu ada training cek fakta agar informasi yang disampaikan adalah benar," ucapnya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait