MOSKOW, Lintasbabel.iNews.id - Ledakan terjadi di jembatan utama yang menghubungkan Rusia dan Krimea. Atas peristiwa itu, Ukraina disebut yang mendalangi ledakan jembatan penghubung tersebut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Tidak diragukan lagi. Ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting,” kata Putin dalam sebuah video di saluran Telegram Kremlin, akhir pekan kemarin.
“(Serangan) ini dirancang, dilakukan, dan diperintahkan oleh layanan-layanan khusus Ukraina,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, Putin akan mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia pada Senin (10/10/2022) ini.
Minggu (9/10/2022) kemarin, Putin bertemu Kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin. Kepada Putin, Bastrykin menyampaikan temuan penyelidikan oleh timnya tentang kebakaran dan ledakan di Jembatan Krimea yang terjadi pada akhir pekan lalu.
Ketua Komite Pertahanan Duma Negara (DPR) Rusia, Andrei Kartapolov mengatakan, pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa itu akan diumumkan. Menurut dia, Moskow bakal memberikan balasan jika ditemukan bahwa Kiev memang berada di balik insiden itu.
“Akan ada tanggapan. Kita harus melihat seperti apa tanggapan itu,” kata Kartapolov kepada situs berita Vedomosti.
Sebelumnya dilaporkan, sebuah truk tangki bahan bakar terbakar dan meledak di atas Jembatan Vyshestebliyevskaya, Krimea, Sabtu (8/10/2022) pagi waktu setempat. Semua perjalanan kereta api dari Rusia ke Krimea pun sempat dihentikan sementara karena insiden itu.
Komite Antiterorisme Nasional Rusia (NAC) menduga truk tangki itu sengaja diledakkan di Jembatan Krimea. Akibatnya, tujuh gerbong kereta tangki bahan bakar dari rangkaian kereta kargo yang melaju di dekatnya ikut meledak. Sebagian dari dua gerbong kereta pun ambruk.
Beberapa gambar menunjukkan, sebagian dari jalan jembatan hancur, meskipun layanan kereta api dan lalu lintas jalan raya dapat dilanjutkan sebagian.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait