PANGKALPINANG, lintasbabel.inews.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar Dialog Interaktif di Hotel Terrace Pangkalpinang, Selasa (4/9/2022). Hal ini dilakukan merespon kebijakan pemerintah terkait kebijakan menaikan harga BBM bersubsidi yang sangat berdampak pada serikat pekerja atau kalangan buruh.
Kegiatan dialog interaktif ini mengangkat tema, Perlunya Kenaikan Upah Dimasa BBM Subsidi Naik, untuk Harkamtibmas.
"Dialog interaktif ini terkait masalah pasca kenaikan BBM. Oleh karena itu diketahui juga bahwa situasi terkini secara nasional kenaikan harga BBM Subsidi sangat berpengaruh kepada pekerja," kata Ketua SPSI Babel, Darusman.
Ia mengakui, dampak kenaikan harga BBM Subsidi ini sangat berperngaruh besar terhadap kebutuhan pokok lainnya yang juga ikut naik.
Darusman sangat menyayangkan kepada kepala daerah di 7 kabupaten kota yang tidak hadir dalam dialog tersebut, termasuk PJ Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamalauddin.
"Mengapa kami ingin mengundang secara langsung, tidak lain tidak bukan kerena kami ingin mereka mendengarkan secara langsung keleuhan dari pekerja, karena diketahui selama ini kepedulian para Bupati dan Walikota selama ini kepada pekerja sangat minim sekali," katanya.
Ia berharap kedepan kepada Kepala Daerah di Provinsi Babel untuk berkolaborasi secara bersama-sama dalam memikirkan nasib pekerja di Babel.
Sementara itu, Asisten III Gubernur Babel, Yunan Helmi menuturkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel tetap berempati dan segera mencari jalan keluar terhadap permasalahan ini.
"Kami tetap berempati kepada kawan-kawan, nanti kami akan ada formulasi lah dampak dari kenaiakan BBM dialog seperti ini luar biasalah, kawan -kawan SPSI dalam menyikapi ini dan kami berharap kawan-kawan investor yang ada di Bangka Belitung ini menyikapi secara bijaksana," ujarnya.
Terkait kebijakan, Yunan Helmi mengatakan Pemprov Babel akan menyesuaikan dengan pemerintah pusat.
"Kami tetap menyesuaikan dengan pusat bagaimana menyesuaikan ini kita menyesuaikan BBM dan menyesuaikan upah yang ada di Bangka Belitung ini," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait