DONBASS, lintasbabel.id - Pelaksanaan pemungutan suara untuk bergabung dengan Federasi Rusia masih terus berlangsung di wilayah Donbass yang diklaim oleh Republik Rakyat Donetsk, negara boneka Rusia. Walaupun mendapat gangguan berupa serangan dari militer Ukraina, pemungutan suara berjalan lancar. Demikian pula yang terjadi di tiga wilayah lain yang juga menggelar referendum, yaitu Luhansk, Zaporizhzia, dan Kherson.
Kantor berita Rusia, TASS menyebutkan sedikitnya satu orang tewas akibat serangan Ukraina selama pemungutan suara hari pertama digelar, Kamis (23/9/2022). Sementara di kota Rubizhnoye, pemungutan suara terpaksa digelar di dalam bunker perlindungan bom dan sejumlah tempat pemungutan suara seperti di Alchevck dan Severodonetsk terpaksa ditutup lebih awal dengan alasan keamanan.
Pemimpin Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin menuliskan dalam saluran telegramnya bahwa situasi keamanan cukup kondusif dibawah kendali pasukan Rusia.
"Angkatan Bersenjata Ukraina terus melakukan provokasi, tetapi pasukan sekutu (Rusia) berada dalam kendali penuh atas situasi di sepanjang jalur kontak," tulis Denis di channel telegramnya.
Sementara, Deputi Kepala Administrasi Militer dan Sipil Wilayah Kherson, Kirill Stremousov melaporkan sedikitnya 10 serangan udara Ukraina yang terjadi di Kota Novaya Kakhovka pada hari pertama pemungutan suara.
Beberapa insiden juga dilaporkan terjadi secara simultan di wilayah Zaporizhzhia. Mulai dari serangan drone yang menjatuhkan bahan peledak yang terjadi di Melitopol hingga sabotase yang terjadi di Kota Pologi. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dari insiden-insiden tersebut.
Hingga pukul 20.00 waktu setempat, 20% warga Donbass diklaim sudah memberikan suara, sedangkan di wilayah Donetsk disebut sudah mencapai 23,64% suara, sementara di wilayah Luhansk 21,97%, wilayah Kherson 15,31%, dan wilayah Zaporizhzhia 20,52% pemilik hak suara sudah berpartisipasi.
Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia membuka 84 tempat pemungutan suara yang tersebar di sejumlah wilayah Rusia untuk mengakomodir warga Donbass dan warga daerah lain yang sedang mengungsi ke Rusia.
Rusia juga mengklaim referendum ini dipantau oleh pengamat internasional terutama dari AS dan Eropa.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat Luhansk, Elena Kravchenko menyebutkan setidaknya 50 pengamat Eropa menyatakan kehadirannya di Luhansk.
Di wilayah Donetsk, 129 perwakilan negara asing, khususnya Venezuela dan Afrika Selatan, mengawasi pemungutan suara, dan hampir 550 jurnalis dari Inggris, Italia, Cina, Qatar, Prancis, dan negara lain meliput proses pemungutan suara.
Perwakilan Prancis dan Amerika Serikat tiba di wilayah Kherson untuk mengawasi referendum, dan pengamat dari Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan tiba di Zaporizhzhia.
Pelaksanaan referendum untuk bergabung dengan Federasi Rusia ini akan berlangsung hingga Selasa, 27 September 2022 dan akan dilanjutkan dengan penghitungan suara dihari yang sama.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait