"Karena pengguna BBM bersubsidi ini dinilai masih belum tepat sasaran," ujarnya.
Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya mengatakan, porsi BBM bersubsidi begitu besar sehingga berdampak pada nilai tukar rupiah yang tergantung pada kebijakan fiskal, karena terjadinya defisit akibat terlalu besarnya subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk BBM.
"Bahwa kebijakan yang diambil pemerintah ini adalah untuk kebaikan bersama. Pemerintah menilai, saat ini pengguna BBM bersubsidi belum tepat sasaran, sehingga menjadi perhatian bersama untuk kelanjutan pembangunan dimasa mendatang," tutur Kapolda.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait