PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai diikuti dengan lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok di pasaran. Penjabat (PJ) Gubenur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin mempersilahkan para pelaku usaha untuk melakukan penyesuaian harga tetapi jangan oportunistik atau mengambil keuntungan sendiri yang tinggi.
"Terkait dengan harga, saya mengimbau kepada pelaku usaha silahkan untuk melakukan penyesuaian (harga_red), jangan terlalu oportunistik, jangan mengambil kesempatan dalam konteks mencari keuntungan di sela-sela kesempitan," kata Ridwan Djamaluddin, Senin (12/9/2022).
Ia juga menyampaikan bahwa ketika pemerintah sudah membuat kebijakan, pasti tidak akan memberatkan masyarakat
"Bahwa ada dinamika pasar itu selalu terjadi, mudah-mudahan tidak terlalu lama, kemudian stabil kembali," ujarnya.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI itu juga mengatakan, terkait kompensasi yang diberikan pemerintah dua persen atas dampak dari kenaikan BBM, sekarang masih dalam proses pengkajian.
"Sedang kami rumuskan realisasinya mau seperti apa, terkait dua persen itu. Namun yang penting dari diskusi tadi akurasi data, jangan sampai bantuan yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran," tuturnya.
Menurutnya, kompensasi dua persen itu sekaligus untuk mengendalikan inflasi, jadi komponen yang memberatkan bisa dibantu dengan kompensasi
"Tata cara penggunaan dua persen sedangkan kami diskusikan tata cara pelaksanaan, untuk waktu kami belum tau, karena kami mau rapat dengan presiden terlih dahulu," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait